Adapun kaki F diamputasi setelah didiagnosis kanker tulang karena di-sliding teman sekolahnya.
"Kondisi F saat ini masih dalam mental down dan trauma yang luar biasa," ujar kuasa hukum keluarga F, Mila Ayu, kepada wartawan di Mapolres Metro Bekasi, dikutip Kamis (2/11/2023).
Mila mengatakan, sejak sebelum operasi sampai hari ini, F mogok makan karena mengingat kakinya yang sudah diamputasi.
"F itu H-2 sebelum operasi sampai hari ini tidak mau makan, setiap kali mau makan, lihat kakinya, nangis lagi, histeris lagi," kata dia.
Mila melanjutkan, setelah anaknya celaka, orangtua F ingin menyuarakan bahaya bullying atau perundungan yang terjadi di sekolah.
"Yang disuarakan bukan masalah keadilan, tapi sosialisasikan stop bullying, perundungan anak, yang efeknya sangat luar biasa fatal," ujar Mila.
Ibunda F, Diana, pernah mempertanyakan mengapa anaknya kerap diolok-olok teman-teman sekolahnya.
Namun, pihak sekolah menganggap hal itu sebagai hal biasa, sampai akhirnya aksi sliding kaki terjadi.
"Saya dan keluarga juga kecewa, sekolah tanggapannya apa coba? 'Ah ini kasus biasa, hanya bercandaan, enggak usah dibesar-besarkan', itu yang membuat hati kami sakit," tutur Mila.
Diana telah melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke Polres Metro Bekasi pada 17 April 2023.
Laporan dibuat karena Diana merasa tidak mendapatkan keadilan dan jalan keluar dari pihak sekolah maupun keluarga pelaku atas aksi bullying tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/02/13101471/trauma-berat-siswa-sd-yang-di-sliding-teman-selalu-histeris-lihat-kakinya