Salin Artikel

Kompolnas Ingatkan Polisi Harus Profesional Tangani Laporan Warga, Jangan Merasa Dibohongi

Poengky mengingatkan hal itu menanggapi respons polisi yang merasa dibohongi oleh warga Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, yang melaporkan dugaan percobaan pembunuhan karena takut hal buruk terjadi.

"Jika ada pelapor yang membuat laporan, tetapi malah melaporkan dugaan kejahatan yang tidak berdasarkan fakta, maka polisi diharapkan untuk tetap bersikap profesional," kata dia saat dihubungi, Kamis (2/11/2023) malam.

Tak hanya bersikap profesional, Poengky mengingatkan semua aparat kepolisian untuk selalu menunjukkan rasa simpati.

Dengan adanya rasa simpati dari polisi, masyarakat yang membuat laporan pada akhirnya bisa lebih terbuka.

"Dalam menerima laporan masyarakat, sikap yang harus ditunjukkan anggota haruslah sikap yang simpati. Toh dengan tetap bersikap simpati, pasti nantinya akan dapat dilihat benar tidaknya laporan setelah melakukan penyelidikan," ungkap Poengky.

"Jika laporan berdasarkan fakta, maka ditindaklanjuti. Tetapi, jika tidak sesuai fakta, akan dihentikan," lanjut dia.

Di sisi lain, Poengky meminta masyarakat tak membuat laporan palsu atau sekadar main-main. Masyarakat diminta membuat laporan yang sesuai fakta.

"Kompolnas berharap masyarakat memahami bahwa laporan kepada polisi tidak untuk main-main. Laporan kepada polisi memiliki konsekuensi hukum. Jika laporan kepada polisi tidak berdasarkan fakta, pasti akan ada konsekuensi hukumnya," tutur Poengky.

Terakhir, Poengky tak lupa memberikan apresiasi kepada petugas kepolisian yang bergerak cepat menindaklanjuti laporan dari masyarakat.

"Kompolnas mengapresiasi gerak cepat kepolisian dalam menindaklanjuti laporan dan berhasil membongkar laporan yang tidak benar tersebut," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, seorang wanita berinisial NS (37) melaporkan adiknya sendiri, J, atas tuduhan percobaan pembunuhan.

Laporan itu disampaikan NS kepada aparat kepolisian melalui call center 110 pada Kamis siang. Setelah ditelusuri, laporan warga Manggarai itu ternyata tak sesuai fakta.

Kapolsek Tebet Kompol Jamalinus Nababan membantah adanya percobaan pembunuhan oleh J.

"Jadi gini, pelapor itu membuat laporan karena ketakutan saja. Itu kan adik dia sendiri yang dilaporkan. Ini adik kandung dilaporkan sama dia," kata Jamalinus saat dikonfirmasi, Kamis.

Jamalinus menuturkan, NS melaporkan adiknya sendiri karena J mengejar ibunya terus-menerus untuk meminta sejumlah uang.

Melihat perilaku adiknya, NS yang ketakutan lantas membuat laporan palsu.

"Jadi karena kakaknya ketakutan, dibikinlah laporan 110, kami dibohongi juga. Urusan satu keluarga, tapi dibawa-bawa kayak gitu. Karena kakaknya takut adiknya nguber terus, akhirnya bikin laporan," tutur Jamalinus.

Selain meminta uang, J disebut menagih HP-nya kepada sang ibu. HP itu disita ibunya karena suatu alasan yang tak disebutkan.

"Kalau nominal, dia enggak ngomong berapa yang diminta. Dan ternyata ada handphone juga yang ditahan atau dipegang ibunya. Jadi ada indikasi anak ini agak aneh-aneh ini kelakuannya. Saya juga enggak tahulah ya seperti apa, karena kasus ini sudah ditutup," ungkap Jamalinus.

Kini, Jamalinus juga menyebut pelapor telah meminta maaf. Pelapor juga telah menjelaskan duduk perkara sebenarnya kepada Bhabinkamtibmas yang datang ke lokasi.

"Setelah tadi anggota ke situ, diceritakan duduk perkaranya, 'Ya sudah, Pak, saya minta maaf, saya karena takut saja'. Ngomongnya begitu," ujar Jamalinus.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/03/08512821/kompolnas-ingatkan-polisi-harus-profesional-tangani-laporan-warga-jangan

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke