Salin Artikel

Soal Kematian di Koja, Kriminolog: Hamka Tutup Diri dari Lingkungan Sekitar, Akibatnya Istri Tidak Punya Keterampilan Sosial

Hal tersebut, menurut Adrianus, berakibat fatal karena NP tidak bisa meminta pertolongan kepada lingkungan sekitar saat suaminya sekarat atau meninggal dunia.

“Kalau lihat dari pengakuan warga, saya lihat di televisi, kan dikatakan bahwa keluarga ini tertutup. Artinya, itu bukan hanya istri, tapi suami juga,” kata Adrianus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/11/2023).

“Sang suami menutup diri dengan lingkungan sekitar dan akibatnya sang istri tidak lagi mempunyai social skills,” ujar Adrianus melanjutkan.

Dia menjelaskan, untuk meminta pertolongan terhadap tetangga atau masyarakat setempat saat situasi tengah darurat diperlukan adanya keterampilan sosial.

Adrianus juga mengatakan, keterampilan sosial tidak begitu saja didapatkan oleh seseorang. Oleh karena itu, perlu bersosialisasi.

"Misalnya, kita akan berani minta tolong kalau pada hari yang lalu juga menolong orang, kan gitu. Tapi, karena yang bersangkutan bertemu orang enggak, menolong orang enggak pernah. Maka, tentu dia enggak punya social skills saat dirinya butuh pertolongan. Misalnya begitu," ucap Adrianus.

Dalam kasus ini, Adrianus menduga Hamka meninggal dunia karena penyakit terminal yang dideritanya.

Sementara itu, NP diduga mengalami gangguan ketidaksehatan mental.

Di sisi lain, Adrianus berpendapat selama menjalani bahtera rumah tangga, Hamka sangat dominan terhadap keluarganya sehingga NP hanya berada di bawah bayang-bayang suami.

"Banyak lho istri yang begitu, yang betul-betul hanya jadi semacam pembantu rumah tangga saja, mengekor saja. Maka lalu kemudian dia menjadi orang yang bodoh ketika suaminya meninggal. Itu yang bisa menjelaskan mengapa dia seperti membiarkan suaminya berhari-hari," ujar Adrianus.

"Nah, kalau anak itu kan mengikuti apa kata ibu. Ketika ibu enggak kasih makan, ya anak jadi kekurangan gizi," ucapnya lagi.

Diberitakan sebelumnya, aroma tak sedap dari sebuah rumah, Jalan Balai Rakyat V, RT 06/RW 10 Nomor 12, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, menuntun warga menemukan jasad Hamka (50) dan anak bungsunya, AQ (10 bulan), dalam keadaan membusuk, Sabtu (28/10/2023).

Bersamaan dengan itu, warga juga menemukan Istri Hamka, NP (30), dan anak sulungnya, AD (3), dengan keadaan lemas.

Sejauh ini, berdasarkan hasil otopsi, Hamka sudah meninggal dunia selama 10 hari sebelum akhirnya membusuk di rumahnya.

Sementara itu, masih berdasarkan hasil otopsi, AQ sudah meninggal dunia selama 3 hari sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa.

Pihak kepolisian belum bisa memeriksa istri Hamka karena kondisi yang bersangkutan sangat memprihatinkan.

Padahal, NP disebut-sebut sebagai saksi mahkota untuk mengungkap penyebab kematian Hamka dan AQ.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/07/13315961/soal-kematian-di-koja-kriminolog-hamka-tutup-diri-dari-lingkungan-sekitar

Terkini Lainnya

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan Untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan Untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke