Salin Artikel

Polisi Gandeng Psikiater untuk Komunikasi Lagi dengan Istri Hamka, Cari Tahu Penyebab Kematian Sang Suami

Polisi belum menemukan titik terang untuk mengungkap penyebab kematian ayah dan anak yang jasadnya ditemukan membusuk di rumah mereka, Jalan Balai Rakyat V, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (28/10/2023).

Istri Hamka berinisial NP (30) yang disebut satu-satunya saksi kunci pun belum bisa memberikan keterangan yang jelas.

Diketahui, NP saat itu ditemukan dalam kondisi lemas bersama anak sulungnya, AD (3), di rumah tersebut.

Hal yang baru terungkap berdasarkan otopsi, Hamka sudah meninggal dunia selama 10 hari sebelum jasadnya ditemukan membusuk.

Sementara itu, AQ sudah meninggal dunia selama tiga hari sebelum ditemukan tak bernyawa.

Keterangan NP selalu berubah

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, pihaknya telah mencoba membangun komunikasi dengan NP.

Kepada NP yang kini dirawat di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, penyidik bertanya tentang latar belakang keluarga dan sejumlah hal untuk mengungkap kasus ini.

Hanya saja, keterangan NP selalu berubah. Kondisinya belum stabil.

“Iya (berubah-ubah keterangannya). (Gelagat NP) ya campur aduk, ganda gitu,” kata Gidion saat dikonfirmasi, Kamis (9/11/2023).

“Jadi, pas pertanyaan normal tentang identitas, itu wajar jawabannya. Tapi, kalau sudah masuk ke pendalaman materi, dia masih belum stabil,” imbuh Gidion.

Kembali bangun komunikasi

Meski begitu, penyidik Polres Metro Jakarta Utara kembali berupaya menggali keterangan dari NP. Penyidik menggandeng psikiater untuk berkomunikasi dengan NP.

Hal tersebut dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, mengingat istri Hamka masih dirawat di sana.

"Hari ini, mudah-mudahan ada, hari ini, ke sana lagi (Rumah Sakit Polri Kramatjati). Hari ini, (tim) psikiater, kemudian dengan penyidik, komunikasi lagi dengan istrinya," ucap Gidion.

Menunggu hasil tes kejiwaan

Sampai saat ini, polisi juga masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan NP.

Oleh karena itu, Gidion belum bisa mengungkapkan apakah kondisi mental NP sehat atau tidak.

"Belum tahu saya, itu nanti ya," ujar Gidion.

Saat ditanya soal dugaan penyebab kematian Hamka dan AQ pun, Gidion mengaku belum berani membuat kesimpulan.

"Saya belum bisa pastikan (adanya pembunuhan) karena hasil uji laboratorium juga belum tuntas," tutur Gidion.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/10/09362291/polisi-gandeng-psikiater-untuk-komunikasi-lagi-dengan-istri-hamka-cari

Terkini Lainnya

Bikin Resah Masyarakat, Polisi Akan Tindak Tegas Juru Parkir Liar di JIS

Bikin Resah Masyarakat, Polisi Akan Tindak Tegas Juru Parkir Liar di JIS

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke