Salin Artikel

Pemprov DKI Buka Kemungkinan Siswa Terlibat Tawuran Dapat KJP Lagi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI membuka kemungkinan siswa yang terlibat tawuran untuk mendapatkan kembali Kartu Jakarta Pintar (KJP) plus setelah dicabut.

"Kalau nanti hasil evaluasi baik, ya bisa diajukan. Tapi nanti kita cek lagi," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo saat dihubungi, Kamis (17/11/2023).

Namun, harus ada mekanisme yang dilalui siswa itu.

Purwosusilo mengatakan, hasil evaluasi siswa dari sekolah nanti akan diperiksa kembali oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

"Iya asesmen. Kan ada larangan-larangannya segala macam. Siapa pun yang melanggar larangan sesuai regulasi itu KJP dicabut," ucap dia.

Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana sebelumnya meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menggalakkan sanksi pencabutan KJP bagi siswa yang terlibat tawuran.

"Kami mendorong Pj Gubernur Heru Budi tegas untuk mencabut KJP bagi siswa yang terlibat tawuran. Bahkan di-blacklist, jadi (setelahnya) tidak bisa mengajukan KJP lagi kemudian hari," ujar William dalam keterangannya, Kamis (16/11/2023).

William mengatakan, pemberian sanksi tegas berupa pencabutan KJP diharapkan memberikan efek jera bagi para siswa yang terlibat tawuran atau tindakan kriminal lainnya.

"Kita tidak bisa membiarkan perilaku tercela dari pelajar-pelajar ini. Mereka bukan saja membahayakan diri dan sesama siswa di sekolah, tindakannya juga sudah meresahkan masyarakat," kata William.

Untuk diketahui, sudah ada beberapa KJP dari siswa dicabut akibat terlibat tawuran.

Terbaru, Disdik DKI Jakarta mencabut KJP siswa SMA yang membawa celurit dan hendak membacok satpam di Kalideres, Jakarta Barat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/17/21030931/pemprov-dki-buka-kemungkinan-siswa-terlibat-tawuran-dapat-kjp-lagi

Terkini Lainnya

Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Megapolitan
Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Megapolitan
Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Megapolitan
Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Megapolitan
DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Megapolitan
Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Megapolitan
Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Megapolitan
Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke