Salin Artikel

Semringahnya Bahar Terbebas dari Utang Setelah Dapat Rapelan Gaji PJLP DKI, Uang Sekolah Pun Bisa Dibayar

JAKARTA, KOMPAS.com - Wajah Bahar (38) semringah ketika rapelan gajinya sejak Januari 2023 akhirnya dibayar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Petugas penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) DKI Jakarta ini bercerita akhirnya dia bisa membayar utang biaya sekolah anaknya. 

"Alhamdulillah sudah terima uang rapel tanggal 16 November 2023 kemarin. Bisa untuk bayar utang dan uang sekolah anak," kata Bahar ketika dijumpai, Minggu (19/11/2023).

Bahar merupakan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) di Kelurahan Rawa Baru.

Sejak awal tahun, PJLP di Jakarta menerima gaji yang besarnya belum menyesuaikan UMP 2023. Selisih gajinya itu sempat disebut-sebut akan dibayar pada Agustus. 

Ia pun hidup dengan ketidakpastian selama berbulan-bulan. Namun Bahar berani berutang karena merasa akan mendapat rapelan gaji untuk membayarnya. 

Bahar dan teman-temannya pun kecewa karena ternyata pembayaran rapel gaji itu mundur. Namun sekarang dia dapat bernapas lega karena akhirnya rapelan gaji itu turun juga.

"Ya dibilang kurang, ya saya cukup-cukupi saja. Namanya dijanjikan ya, jadi saya (berani) berutang gitu. Setiap berutang, saya selalu bilang 'nanti kalau rapel turun saya bayar'. Alhamdulillah akhirnya sekarang sudah terbayarkan," tutur Bahar.

Namun di balik senyumnya itu, pikiran Bahar belum lega. Pasalnya, ia belum mendapatkan informasi pasti apakah gaji bulan ini sudah sesuai Upah Minimum Provinsi tahun 2023 atau tidak.

"Belum tahu ke depannya juga sih. Apa akan ada kenaikan gaji atau enggak bulan Desember ini, belum ada kepastian," ucap Bahar.

Untuk diketahui, gaji Bahar dan anggota PJLP lainnya seharusnya naik dari Rp 4,6 juta menjadi Rp 4,9 juta pada tahun 2023 ini.

Namun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru membayar sisa kekurangan gaji PJLP pada bulan November ini.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Michael Rolandi mengatakan, dana kurang bayar upah PJLP sudah diberikan kepada 648 dari 661 organisasi perangkat daerah (OPD).

"Sudah 648 dari 661 OPD. Sudah 98,03 persen. Itu (data) pencairan rapel (gaji) PJLP per hari Jumat pukul 22.00 WIB," ujar Michael.

Michael menyebutkan, rapelan gaji PJLP diberikan melalui Suku Badan Pengelolaan Keuangan (SBPK) di setiap wilayah DKI Jakarta.

Menurut Michael, seluruh petugas PJLP di 125 OPD Jakarta Utara sudah menerima rapelan gaji mereka. Artinya, semua PJLP di Jakarta Utara sudah menerima rapelan gaji.

Sementara itu, pencairan gaji PJLP di Jakarta Timur sudah 99,32 persen. Tinggal PJLP di satu dari 146 OPD Jakarta Timur yang belum menerima rapelan gaji.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/19/18182071/semringahnya-bahar-terbebas-dari-utang-setelah-dapat-rapelan-gaji-pjlp

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke