Kemacetan disebabkan penyempitan jalan akibat adanya proyek pembangunan.
Pengendara motor bernama Adiwinata (37) mengaku pusing setiap kali melewati jalan tersebut.
“Pusingnya minta ampun kalau lewat sini. Suara klakson bersahutan, macet, belum lagi Jakarta Utara panas. Aduh, lengkap sudah,” tutur dia saat ditemui Kompas.com, Rabu (22/11/2023).
Adiwinata hanya bisa pasrah ketika melewati jalan yang menghubungkan Kecamatan Tanjung Priok dan Pademangan tersebut.
“Ya mau bagaimana lagi, Mas? Kami cuma pengendara, mau mengadu ke mana? Ya sudah, nikmati saja kondisi jalan kayak begini meskipun pusing,” ujar dia sambil terbawa.
Sementara itu, pengendara lain bernama Rian (47) mengaku lelah melewati Jalan RE Martadinata yang selalu macet.
“Saya capek tiap hari begini melulu, Mas. Kan semua orang juga punya kesibukan masing-masing, yang namanya di jalan, pasti mau cepat-cepat sampai tujuan,” kata Rian.
Rian hampir setiap hari melewati Jalan RE Martadinata untuk berangkat dan pulang bekerja. Menurut dia, jalan tersebut macet hampir sepanjang hari imbas proyek di sisi kiri jalan.
“Kebetulan saya lagi shift siang. Jadi, agak santai. Tapi kan kalau masuk pagi, lain cerita kalau macet setiap hari begini,” keluh Rian.
Rian berharap proyek tersebut segera diselesaikan agar pengguna jalan merasa nyaman saat melintas di Jalan RE Martadinata.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, kemacetan terjadi karena ruas Jalan RE Martadinata mengalami penyempitan. Sebab, ada pekerjaan proyek di sisi kiri jalan. Namun, tak ada informasi jelas mengenai proyek tersebut.
Sementara itu, jumlah kendaraan yang melintas cukup banyak. Mayoritas pengguna jalan adalah pengendara sepeda motor dan mobil pribadi.
Kendati begitu, ada juga truk kontainer dan bus yang melintas di Jalan RE Martadinata.
Bunyi klakson dari kendaraan pun nyaring terdengar. Para pengendara sepeda motor mencari celah di antara mobil yang sekiranya bisa dilintasi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/22/13564281/jalan-re-martadinata-macet-gara-gara-proyek-pengendara-bikin-pusing