Salin Artikel

UMP DKI Cuma Naik Rp 165.000, Warga: Bikin Resah dan Gelisah

JAKARTA, KOMPAS.com- Seorang warga bernama Jefri (30), mengeluhkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2024 menjadi Rp Rp 5.067.381.

Ia menilai, UMP yang naik Rp 165.583 dibandingkan tahun sebelumnya tak cukup untuk biaya sehari-hari yang semakin melonjak.

“Kenaikan Rp 100.000-an cuma bikin resah dan gelisah. Kenapa begitu, karena harga bahan pokok naik semua. Masa UMP cuma naik segitu,” kata dia kepada Kompas.com di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/11/2023).

Tak hanya harga bahan pokok, Jefri menilai biaya hidup di Jakarta juga makin "mencekik".

Akibatnya, gaji yang diterima dari hasil kerja kerasnya nyaris habis begitu karena banyaknya pengeluaran.

“Saya hampir enggak bisa nabung. Uangnya ngepas buat bayar ini itu. Buat kontrakan, buat makan, buat mobilitas ke tempat kerja. Susah banget nabung,” tutur dia.

Di lain sisi, Jefri yang saat ini bekerja di industri media mengaku, gajinya setiap bulan masih di bawah UMP tahun 2023.

Maka dari itu, ia tak ingin berharap banyak dengan kenaikan UMP tahun 2024.

Ia hanya berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa menekan harga bahan pangan dan bahan pokok.

“Kalau naik Rp 100.000-an, enggak tahu deh pihak kantor bakal ngikut aturan atau enggak. Saya sih berharapnya harga bahan pokok stabil. Jadi dengan gaji yang saya terima masih bisa untuk bertahan hidup,” imbuh dia.

Sementara itu, Desi (24), seorang pekerja swasta di Jakarta menilai, kenaikan UMP tahun 2024 terlalu timpang dengan biaya hidup di Jakarta.

Akibatnya, gaji yang didapat setiap bulan hanya bisa digunakan Desi untuk makan sehari-hari dan membayar sewa indekos.

“Saya bersyukur sebenarnya bisa dapat upah sesuai UMP 2023. Tapi, kalau boleh jujur, gaji sesuai UMP ngepas banget buat kehidupan. Makanya berharap ada kenaikan UMP tahun 2024,” tutur dia.

Sama seperti Jefri, ia merasa bahan pokok di Jakarta juga terus melonjak.

Oleh karena itu, ia selalu menyiapkan makanan sarapan pagi dan makan siang secara mandiri untuk menekan biaya sehari-hari.

“Saya sampai masak sendiri tiap hari. Minimal masak nasi, sama lauk-lauk yang mudah, kayak telur dadar buat sarapan dan makan siang. Nanti malamnya baru beli di luar,” ungkap dia.

Di lain sisi, ia tak menampik rasa cemburu melihat pekerja lain yang gajinya jauh di atas UMP.

Pekerja yang bisa ‘sedikit’ berfoya-foya atas kerja kerasnya, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar.

“Pengen juga gitu bisa foya-foya buat 'mukbang' makanan. Enggak cuma buat kehidupan setiap hari saja, buat makan dan mobilitas,” tutup dia.

Diberitakan sebelumnya, UMP DKI Jakarta untuk 2024 ditetapkan sebesar Rp 5.067.381. Nilainya bertambah Rp 165.583 dari tahun lalu yang sebesar Rp 4.901.798.

Besaran upah minimum itu telah ditetapkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Selasa (21/11/2023) sore.

Penetapan itu tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 818 Tahun 2023 tentang Upah Minimum Provinsi 2024.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/23/12002861/ump-dki-cuma-naik-rp-165000-warga-bikin-resah-dan-gelisah

Terkini Lainnya

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke