Salin Artikel

Tak Hanya Sayur, "Urban Farming" Kolong Tol Becakayu juga Hasilkan Ikan Nila hingga Patin

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan urban farming di kolong Tol Becakayu, RW 013 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, tidak hanya terdiri dari sayur dan buah-buahan.

Ketua RW 013 Cipinang Melayu Umam mengatakan, kawasan itu juga menghasilkan berbagai jenis ikan untuk dikonsumsi.

"Di sini ada ikan juga. Ada ikan nila, lele, dan patin. Ada ikan bawal juga," ujar dia di lokasi, Minggu (12/11/2023).

Umam menjelaskan, para pengurus RW sengaja memelihara berbagai jenis ikan itu untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan. 

Saat ini, sepanjang 450 meter lahan kosong di kolong Tol Becakayu sudah 'disulap' menjadi area urban farming.

Di sepanjang lahan itu pula ada selokan yang disekat-sekat menjadi sepuluh kolam kecil. Kedalamannya sekitar 30 sentimeter dengan lebar 40 sentimeter.

"Jumlahnya sudah banyak banget enggak kehitung karena sudah beranak-pinak juga," kata Umam.

Ia tidak khawatir ikan-ikan itu akan keluar dari selokan. Sebab, areanya cukup jauh dari tepi jalan tol layang, yakni sekitar empat meter.

Dengan demikian, selokan tidak akan terkena air hujan yang tampias dari tepi jalanan itu. Ikan dan tanaman yang berada di kolong Tol Becakayu pun aman. 

Adapun, warga RW 013 Cipinang Melayu sudah berkecimpung dalam dunia urban farming sejak tahun 2017.

Ini bermula dari keresahan warga akan lahan kosong di bantaran Kalimalang, kini posisinya di kolong tol, yang kumuh.

Warga dari luar RW 013 menjadikannya sebagai tempat pembuangan sampah. Ada pula yang menjadikannya sebagai lahan parkir kendaraan.

Mulai tahun 2017, warga berinisiatif menjadikannya sebagai area hijau yang lebih asri untuk menghilangkan kesan kumuh.

Bermula dari tanaman hias, lambat laun warga mulai menanam kangkung dan sawi. Kini, jenis tanamannya lebih beragam.

Selain dua tanaman itu, ada pula bayam, seledri, kembang kol, brokoli, cabai, kacang tanah, jagung, dan pare. 

Kemudian buah pisang, melon, pepaya, dan jeruk, serta tanaman obat seperti kemangi, serai, lidah buaya, dan jahe.

Bahkan, warga sudah menikmati ratusan kali masa panen. Panen yang selalu disambut secara antusias membuat pengurus RW menciptakan sistem preorder atau pemesanan awal.

Umam mengatakan, pihaknya memiliki grup WhatsApp dengan warga untuk memberi tahu informasi seputar panen.

Dalam grup itu, para pengurus akan memberi tahu kapan dan tanaman apa saja yang akan dipanen.

Warga juga diajak untuk panen langsung di area urban farming apabila berminat. Warga pada dasarnya bisa mendapatkan hasil panen secara gratis. 

Namun, warga juga bisa membayar dengan harga murah jika memang ingin berniat untuk membantu operasional urban farming ini.

"Kalau buat sistem jual, harganya Rp 5.000 untuk sekitar 2-3 kilogram dari produk yang ada. Harga memang jauh lebih murah karena fokus kami bukan cari untung," jelas Umam.

Seluruh pendapatan yang diterima dari hasil penjualan panen sayur dan buah-buahan akan kembali ke operasional urban farming, termasuk pembelian bibit.

Untuk pengambilan hasil panen, semuanya dilakukan di Kantor RW 013 Cipinang Melayu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/26/11273561/tak-hanya-sayur-urban-farming-kolong-tol-becakayu-juga-hasilkan-ikan-nila

Terkini Lainnya

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Megapolitan
Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke