Salin Artikel

Gudang Logistik Pemilu 2024 di Jakarta Belum Terpenuhi, DPRD DKI Bakal Panggil Bakesbangpol

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi A DPRD DKI Jakarta akan memanggil jajaran Pemerintah Provinsi DKI untuk mengatasi masalah tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.

"Dalam waktu dekat segera memanggil sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menentukan lokasi yang layak dijadikan tempat rekapitulasi," ujar Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono dalam keterangannya, Rabu (29/11/2023).

Sejumlah SKPD yang akan dipanggil itu di antaranya Badan Pendapatan Anggaran Daerah (BPAD), Kesbangpol, dan Asisten Pemerintahan.

Penasihat Fraksi Demokrat ini mengatakan, DPRD DKI akan segera mencari solusi mengenai kekurangan lokasi rekapitulasi dari hasil pemungutan suara.

"Tempat rekapitulasi suara ini hal yang sangat penting. Ini harus benar-benar ada solusi,” kata Mujiyono.

Komisi A DPRD DKI dan Pemprov DKI akan mencarikan tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024 sebelum 10 Desember 2023.

“Maksimal tanggal 10 Desember itu harus beres. Kami harus sepakat biar diberesin, dipenuhi kebutuhan KPU DKI Jakarta. Kami harus melakukan penekanan dan pengawasan terhadap kebutuhan ini kepada eksekutif,” kata Mujiyono.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI kesulitan mencari lokasi alternatif untuk tempat rekapitulasi dan gudang logistik di Kecamatan Mampang dan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Sebab, beberapa lokasi alternatif yang ditawarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum sesuai harapan KPU.

"Yang menjadi masalah utama ini ada dua tempat di Kecamatan Mampang Prapatan dan Kebayoran Lama. Sampai kemarin rapat 24 November 2023, belum menemukan solusi,” ujar Ketua Divisi Perencanaan dan Logistik KPU DKI Jakarta Nelvia Gustina, Senin (27/11/2023).

Dia mencontohkan, aula Kantor Kecamatan Kebayoran Lama ditawarkan menjadi tempat alternatif untuk rekapitulasi dan gudang logistik.

Namun, tempat ini dikhawatirkan membuat petugas pemungutan dan penghitungan suara kewalahan karena berada di lantai 4 kantor kecamatan.

“Kalau lantai 4, teman-teman mengangkat logistik perlu effort, lalu luasnya tidak memenuhi. Tidak ada penawaran lain juga. (Petugas di Kecamatan) Kebayoran Lama mereka menyatakan menyerah,” kata Nelvia.

Nelvia menambahkan, permasalahan yang sama juga ditemukan di Kecamatan Mampang Prapatan. Kondisinya diperparah dengan potensi banjir di area kantor kecamatan.

KPU berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa mencari lokasi alternatif selain aset milik daerah, dengan cara menyewa tempat tertentu.

“Masih kurang juga dengan kebutuhan kami. Tempatnya itu juga berisiko banjir. Kalau tidak ada lagi aset milik pemerintah di wilayah itu, kami minta difasilitasi dengan anggaran sewa dari Pemerintah Provinsi,” tutur Nelvia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/29/08273751/gudang-logistik-pemilu-2024-di-jakarta-belum-terpenuhi-dprd-dki-bakal

Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke