DEPOK, KOMPAS.com - Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional calon presiden-wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Yenny Wahid tak setuju jika debat capres-cawapres di Pemilu 2024 menggunakan Bahasa Inggris.
Menurut Yenny, debat resmi yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus menggunakan Bahasa Indonesia. Sebab, debat menjadi kesempatan bagi tiap pasangan calon (paslon) menjabarkan program mereka masing-masing.
"Kalau yang diadakan oleh KPU debat resmi ya Bahasa Indonesia saja. Kita punya bahasa persatuan kok. Debat itu kan adalah untuk mengungkapkan program-program yang akan diusung oleh paslon," kata Yenny kepada wartawan di Pondok Pesantren Assa'adah Wahid Hasyim, Depok, Kamis (7/12/2023).
Ditambah lagi, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat debat nanti mencerminkan sikap nasionalis masing-masing paslon.
"Kita tingkatkan justru rasa nasionalisme masyarakat dengan debat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar," ujar dia.
Maka itu, jika ingin menggunakan Bahasa Inggris, lebih baik kata dia, digunakan saat forum-forum internasional saja.
"Jadi saya rasa kalau forumnya memang forum internasional boleh debat menggunakan Bahasa Inggris. Pendiri negara kita susah payah menyatukan Bangsa Indonesia dengan menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, mari kita hormati itu," ujar putri presiden Republik Indonesia keempat itu.
Dilansir dari Antara, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade mengusulkan sesi khusus debat capres-cawapres Pilpres 2024 menggunakan bahasa Inggris.
Menurut Andre, presiden dan wakil presiden terpilih nanti harus memiliki kecakapan dalam pergaulan internasional.
"Kami usulkan agar diadakan saja debat dalam Bahasa Inggris," kata Andre dalam unggahan di akun X @andre_rosiade, seperti dikutip Rabu (5/12/2023).
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/07/20241091/yenny-wahid-tak-setuju-debat-capres-cawapres-di-pemilu-2024-pakai-bahasa