Semua bermula saat K mengendarai sepeda di depan rumah lalu melindas kaki tetangga sampai berdarah.
“Karena posisi kencang (ketika mengendarai sepeda). Anak saya kan kalau naik sepeda suka gitu (kencang), dia hiperaktif,” kata ibu korban, Halimah (42), saat ditemui di rumah duka, Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (14/12/2023).
Setelahnya, Usmanto yang baru terbangun dari tidurnya itu dihampiri oleh orangtua anak tetangga yang ditabrak K.
“Itu diomongin (mengadu), ‘Jangan gitu lagi kendarai sepeda, enggak benar’,” ucap Halimah.
“Dia (Usmanto sebelumnya) istirahat, lagi tidur, keberisikan gara-gara orangtua tetangga ngomel-ngomel, keadaan perut kosong karena di rumah enggak ada apa-apa, jadinya dia kesal, langsung anaknya dibanting,” ujarnya lagi.
Berdasarkan rekaman CCTV, Usmanto yang memakai kaus hitam dan celana jin pendek itu langsung menampar pipi sebelah kanan K.
Kemudian, Usmanto menendang bokong K hingga tersungkur di gang tersebut.
Tidak sampai di situ saja, Usmanto akhirnya mengangkat dan membanting K. Terdengar teriakan tetangga yang menyaksikan perbuatan ayah korban.
Setelahnya, Usmanto menggendong K.
“Pas sampai rumah, ada darah dari hidung dan mulut,” tutur Halimah.
Sejauh ini, polisi telah menangkap Usmanto dan tengah diperiksa lebih lanjut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/14/14054931/kronologi-ayah-di-muara-baru-aniaya-anak-hingga-tewas-emosi-dengar