JAKARTA, KOMPAS.com - Nyawa seorang anak berinisial K alias A (11) melayang di tangan ayahnya sendiri pada Rabu (13/12/2023).
Usmanto (43) tega menganiaya anak ketiganya, K alias A (11) hingga tewas di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/12/2023).
Isak tangis warga Muara Baru seketika pecah saat jenazah K tiba di mushala untuk dishalatkan, Kamis (14/12/2023). Jenazah K sempat dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Tak sedikit pekayat yang melontarkan kata-kata umpatan untuk Usmanto karena sudah tega membunuh anak kandungnya sendiri.
Sosok temperamental
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Penjaringan Komisaris M Probandono Boby Danuardi berujar, pelaku memang dikenal tempramental.
"Bapaknya ini memang temperamen karena pencandu narkoba," ujar Boby saat dikonfirmasi, Kamis.
Usmanto disebut sering marah hingga memukul keempat anaknya. Anak kedua Usmanto, A (13) mengaku sering dipukul oleh ayahnya.
“Sering (marah-marah). (Dipukul) jarang, cuma, kalau lagi marah, ya memang benar-benar marah,” kata A.
“Pernah (dipukul sama ayah). Paling pakai sapu lidi. (Dipukul) Badannya,” ucap A melanjutkan.
Pernah pukuli istri
Tak hanya menganiaya K, Usmanto ternyata juga pernah memukuli istrinya, H (42), beberapa tahun lalu sebelum penganiayaah terhadap .
“Kalau bergaul, ya pasti bergaul (Usmanto). Cuma, kalau memukul, ya dia pernah pukul ini (wajah) saya, tonjok gitu, sebelum kejadian kayak gini,” ungkap H saat ditemui di rumah duka, Kamis (14/12/2023).
H mengaku tidak menyangka Usmanto sampai setega seperti ini terhadap buah hatinya.
“Ya pukul biasa. Cuma kalau sampai membanting, ya baru kali ini. (Yang pukul saya) saya lupa,” ucap H.
Hal tersebut senada dengan apa yang dikatakan A.
Berbanding terbalik dengan sang anak
Di sisi lain, sosok K justru berkebalikan dengan sang ayah. K dikenal sebagai anak yang menyenangkan dan rajin membantu para tetangganya.
Istri Ketua RT setempat bernama Haria (39) mengatakan, K rajin membantu warga setempat untuk membeli sesuatu. Terkadang, dia juga ikut berpartisipasi gotong royong ketika ada kegiatan.
"Misalnya, ‘tolong beliin ini’. Nanti dia berangkat, terus dikasih uang buat jajan. Anak itu enggak pernah nakal kayak ambil duit orang lain,” ujar Haria.
Meski memiliki keterbatasan fisik, K dikenal sangat aktif dan gampang bergaul dengan warga setempat. Bahkan, K berinisiatif mencari uang untuk sang ibu.
Salah satu tetangga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, K dikenal murah senyum dan gampang akrab meski memiliki keterbatasan berinteraksi secara verbal.
“Terkadang, saya sama tetangga karaoke. Dia (K) kalau sudah ada lagu dangdut, itu paling senang dia. Nanti dia joget, terus saya sawer buat dia jajan. Ramai kalau ada dia dah,” ungkapnya.
Banyak petugas PPSU Kelurahan Penjaringan yang juga hadir di rumah duka dan mengantarkan mendiang ke peristirahatan terakhirnya di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.
“Sumpah, dia baik banget sama kita-kita. Saya pun heran. Pernah, kita lagi kumpul, tiba-tiba A beli air mineral, banyak banget, terus kasih ke kita. Itu pakai uang dia sendiri,” ungkap salah satu petugas, Juanda.
Dalam satu kesempatan, K sempat mengaku kepada petugas PPSU Kelurahan Penjaringan bahwa dia ingin sekali menjadi petugas pemadam kebakaran.
Kronologi
Kekejaman Usmanto terekam kamera CCTV. Usmanto yang memakai kaus hitam dan celana jin pendek telihat menampar pipi sebelah kanan K.
Kesalahan K sebetulnya tak begitu fatal. Namun, Usmanto disebut terlampau kesal mendapat aduan tetangga yang anaknya ditabrak sepeda oleh K.
Usmanto yang tengah duduk di atas sofa dan bermain gitar itu melihat kejadian dan mengetahui anaknya ditegur oleh orangtua tetangga.
Setelah kejadian, K langsung pergi. Sedangkan, Usmanto terlihat menaruh gitar dan beranjak dari sofa. Tiba-tiba, tetangga mendengar bunyi "gubrak".
Usmanto menganiaya K tanpa ampun meski disaksikan tetangga. Teriakan histeris tetangga terdengar saat Usmanto tega membanting K sampai berdarah.
Melihat kejadian itu, orangtua anak yang tertabrak, Hasan (50), meminta Usmanto membawa K yang sudah tak sadarkan diri ke rumah sakit. Nahas, nyawa K tak tertolong.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/15/08150031/suramnya-sosok-ayah-yang-aniaya-anak-hingga-tewas-di-muara-baru-