Salin Artikel

Sindikat Pemalsu STNK dan Pelat Dinas Palsu Ditangkap, Polisi: Pemesan Kebanyakan Pemilik Mobil Mewah

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menangkap tiga orang sindikat pemalsu surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan pelat dinas kementerian maupun TNI-Polri.

Polisi menyebut pemesan pelat dinas palsu itu kebanyakan pemilik mobil mewah. STNK dan pelat dinas palsu itu itu dipatok seharga Rp 55 juta.

"Yang menggunakan dan membeli ini adalah orang-orang yang berduit menggunakan kendaraan mewah," kata Direktur Registrasi dan Identifikasi (Diregident) Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (20/12/2023).

Adapun pelat nomor khusus ini identik dengan kode ZZ. Menurut Yusri, pelat nomor khusus ini sebetulnya hanya diberikan kepada kendaraan dinas.

Sementara, kata Yusri, sejauh ini tidak ada kendaraan dinas pejabat eselon satu dan dua yang seharga miliaran rupiah.

"Misalnya, ada yang pakai kode pelat ZZP pada mobil Mercedes Benz seharga Rp 2 miliar. Tidak ada mobil dinas kepolisian yang menggunakan Mercedes Benz," jelas dia.

Yusri mempertegas bahwa kendaraan mewah yang memakai pelat ZZ patut dicurigai kalau itu palsu.

"Siapa yang menggunakan Land Cruiser pakai ZZP, itu jelas palsu," tambah dia.

Yusri meminta bantuan masyarakat apabila menemukan pelat ZZ dengan mobil mewah, agar difoto dan dikirimkan ke polisi.

"Silahkan masyarakat ambil foto laporkan ke kami. Atau bikin pengaduan. Kami kejar dan lakukan penangkapan," imbuh dia.

Untuk diketahui, polisi menangkap tiga orang sindikat pemalsu STNK dan pelat dinas kementerian maupun TNI-Polri.

Mereka adalah YY (45), HG (46), dan PAW (36). Selama menjalankan aksinya, para pelaku mengaku sudah menjual 18 pasang STNK dan pelat palsu ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/21/08000081/sindikat-pemalsu-stnk-dan-pelat-dinas-palsu-ditangkap-polisi--pemesan

Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Setuju Gaji Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Tak Setuju Gaji Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Megapolitan
Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Megapolitan
Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Megapolitan
KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Megapolitan
Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Megapolitan
Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Megapolitan
Iuran Tapera sampai Pensiun, Karyawan Swasta: Siapa yang Mau Cicil Rumah 30 Tahun?

Iuran Tapera sampai Pensiun, Karyawan Swasta: Siapa yang Mau Cicil Rumah 30 Tahun?

Megapolitan
Kekesalan Ketua RT di Bekasi, Tutup Akses Jalan Warga yang Dibangun di Atas Tanahnya Tanpa Izin

Kekesalan Ketua RT di Bekasi, Tutup Akses Jalan Warga yang Dibangun di Atas Tanahnya Tanpa Izin

Megapolitan
Pemetaan TPS pada Pilkada DKI 2024 Pertimbangkan 4 Aspek

Pemetaan TPS pada Pilkada DKI 2024 Pertimbangkan 4 Aspek

Megapolitan
Orangtua Calon Siswa Diwanti-wanti Tak Lakukan Kecurangan Apa Pun pada PPDB Kota Bogor 2024

Orangtua Calon Siswa Diwanti-wanti Tak Lakukan Kecurangan Apa Pun pada PPDB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Tak Masalah Pendapatan Dipotong Tapera, Tukang Bubur: 3 Persen Menurut Saya Kecil

Tak Masalah Pendapatan Dipotong Tapera, Tukang Bubur: 3 Persen Menurut Saya Kecil

Megapolitan
Polisi Usut Dugaan TPPO dalam Kasus ART Lompat dari Lantai 3 Rumah Majikan

Polisi Usut Dugaan TPPO dalam Kasus ART Lompat dari Lantai 3 Rumah Majikan

Megapolitan
Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke