Jumlah tersebut berdasarkan hitungan Kompas.com yang memantau JLNT Casablanca sejak pukul 16.00 WIB sampai 17.00 WIB di depan Citywalk Sudirman, Karet Tengsin.
Berdasarkan pantauan, terdapat enam rambu lalu lintas di jalur masuk JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang itu.
Enam rambu lalu lintas tersebut adalah larangan melintas bagi kendaraan bermotor roda tiga, sepeda, gerobak dorong dan dokar atau sejenisnya, pejalan kaki, sepeda motor, dan larangan melintas bagi mobil barang.
Selama satu jam itu, seratusan pengendara motor itu dengan leluasa melintasi jalan layang yang memiliki ketinggian 18 meter dan panjang 2,3 kilometer tersebut.
Bahkan, ada pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm, menggunakan knalpot brong, dan bonceng tiga.
Kendati demikian, banyak pula pengendara motor yang mematuhi rambu lalu lintas.
Beberapa pengendara terlihat berhenti sejenak di "gerbang" masuk JLNT Casablanca, lalu melihat peta jalan (maps) di ponsel.
Setelah itu, mereka memilih berkendara di Jalan Habib Usman Mufti untuk menuju Jalan Prof DR Satrio, tidak melewati jalan layang.
Sementara itu, terdapat dua motor milik petugas satpam terparkir di dekat "gerbang" masuk JLNT Casablanca. Pemilik motor itu duduk di pinggir trotoar Jalan Habib Usman Mufti.
Selain pengendara sepeda motor, dalam satu jam ini, terdapat delapan mobil barang dan tiga bajaj berwarna biru yang melintasi JLNT Casablanca.
Tidak terlihat polisi lalu lintas yang berjaga di sekitar "gerbang" masuk JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang ini.
Pengamatan Kompas.com, arus lalu lintas di sekitar JLNT Casablanca arah Jakarta Selatan itu tersendat.
Sebab, banyak motor dan mobil dari Jalan Bek Murad atau samping kiri Citywalk Sudirman yang hendak belok kiri ke Jalan Habib Usman Mufti atau JLNT Casablanca.
Volume kendaraan dari arah Jalan Habib Usman Mufti juga sangat padat.
Hal tersebut dimanfaatkan "pak ogah" untuk mengatur arus lalu lintas dan mengharapkan upah Rp 2.000 hingga Rp 5.000 dari para pengendara mobil dari arah Jalan Bek Murad.
Bunyi klakson juga terdengar bersahutan karena banyak pengendara tidak sabar menunggu petugas parkir yang lebih mengutamakan kendaraan dari arah Jalan Bek Murad.
Diberitakan sebelumnya, pengendara motor berpelat nomor Polri tertangkap kamera menerobos JLNT Casablanca.
Dalam video viral di media sosial, motor dinas berpelat 121653-VII tidak ditindak meski ada polisi lalu lintas (polantas) yang berjaga.
Narasi video tersebut mempertanyakan motor dinas berpelat dinas Polri melenggang bebas di jalan layang. Padahal, pengendara di belakangnya kena tilang.
“Nah, yang ini kena (PCX). Curang nih, yang motor polisi tadi enggak diberhentikan,” tutur pemilik akun TikTok @dheadhenans.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Yunita Rungkat menyebut, pengendara motor berpelat polisi itu telah ditilang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/21/18120681/dalam-satu-jam-127-pengendara-motor-terobos-jlnt-casablanca-arah-tebet