Pendeta Abraham Ruben Persang menyampaikan, kertas yang telah diisi para jemaah akan digantung di sebuah pohon Natal khusus dekat mimbar pendeta.
"Dibagikan kertas dari tanggal 3 Desember 2023, para jemaah tulis harapan apa pun yang mau ditulis. Digantung 17 Desember," tutur dia di lokasi, Minggu (24/12/2023).
Pantauan di lokasi, ada ratusan kertas yang digantung di pohon Natal itu. Setiap kertas ditulis menggunakan pulpen.
Masing-masing kertas memiliki pesan yang beragam, mulai dari harapan untuk mendapatkan jodoh sampai mampu untuk membeli motor.
Harapan di tengah pandemi
Abraham menyampaikan, curahan harapan para jemaah yang ditulis di kertas dan digantung di pohon Natal mulai dilakukan pada 2022.
"Awalnya tercetus karena kami prihatin waktu Covid-19. Yang jelas, (pandemi) bikin kedukaan. Banyak yang meninggal, pukulan hebat untuk ekonomi dan dari situ banyak rumah tangga berantakan," kata Abraham.
Oleh karena itu, Abraham menuturkan bahwa pihaknya berniat untuk menghias pohon Natal menggunakan harapan para jemaah di tengah pandemi.
"Tahun lalu pasang pohon Natal tidak dihias, minta jemaah bikin (menulis) doa. Semacam harapan," kata dia.
Meski pandemi telah usai, kegiatan tetap dilakukan agar para jemaah GPIB Immanuel Jakarta bisa tetap menuliskan harapan mereka untuk tahun mendatang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/24/19202181/lewat-secarik-kertas-jemaah-gpib-immanuel-jakarta-curahkan-harapan-di