"Umbul-umbul partai hanya sebagai penutup jenazah," kata Kanit Laka Satlantas Jakarta Timur Iptu Darwis Yunarta ketika dikonfirmasi, Kamis.
Adapun FA tewas karena terlibat kecelakaan lalu lintas saat mengendarai motor untuk berangkat sekolah.
Sebelumnya, beredar foto dan video yang menunjukkan kondisi FA usai kecelakaan di media sosial.
Narasi dalam unggahan itu menyebut korban tewas karena tersangkut bendera partai saat berkendara.
Sebab, tubuh dan wajah korban ditutupi dua bendera partai yang dipasang di sepanjang flyover.
Kendati demikian, berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan sejumlah saksi, FA tewas karena serempetan dengan pengendara lain.
"Umbul-umbul partai bukan sebagai penyebab kecelakaan lalu lintas. Hanya sebagai penutup jenazah. Kasihan jenazah kalau dibiarkan terbuka," ujar Darwis.
Untuk diketahui, FA kecelakaan karena serempetan dengan pengendara motor lainnya saat melintas dari arah Cakung ke Duren Sawit.
Korban oleng ke kanan. Lalu, FA beserta motornya menabrak besi pembatas jalur arah Duren Sawit menuju Cakung.
FA terlempar dan kepalanya membentur besi pembatas, sedangkan kendaraannya terlempar ke depan.
Akibatnya, korban mengalami luka berat pada bagian kepala dan langsung meninggal.
Saat ini, pengendara motor yang serempetan dengan korban belum diketahui identitasnya, bahkan jenis motor yang digunakan beserta pelat nomornya.
Sementara itu, jasad FA langsung dibawa ke RS Islam Pondok Kopi. Jenazah korban kemudian dimakamkan di TPU Malaka II sekitar pukul 15.00 WIB.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/04/16501241/polisi-pastikan-pelajar-tewas-di-flyover-pondok-kopi-bukan-karena