Tanpa diminta, kesebelas pria itu melakukan kegiatan bersih-bersih sisi saluran air lalu meminta uang ke warga setempat.
Kronologi
Ketua RW 06 Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Zulharman mengatakan, para pria tersebut masuk ke wilayahnya dari RW lain untuk bersih-bersih.
"Mereka masuk dari RW 05 dengan bersih-bersih halaman (depan rumah). Gedor-gedor (gerbang) juga. Jadi alibi mereka ini bersih-bersih lingkungan (padahal bukan warga setempat),” kata Ketua RW 06 Zulharman saat dihampiri Kompas.com, Jumat (5/1/2024).
Usai berlagak bersih-bersih dan mencabut rumput di sekitar saluran air, mereka meminta uang kepada pemilik rumah.
Apabila tidak diberi uang, atau jumlah uang yang diberikan relatif kecil, mereka akan menebarkan sampah rumput di depan rumah warga terkait.
"Ada warga komplain tentang mereka, padahal di sini sudah ada petugas kebersihan. Mereka tetap meminta dana seikhlasnya dengan bilang, 'berapa saja, seikhlasnya', tapi kalau enggak dikasih mereka enggak akan pergi," ujar Zulharman.
"Kalau mereka dikasih Rp 5.000-Rp 10.000, sampahnya diberantakkan lagi di depan rumah," sambungnya.
Mendapat informasi soal perilaku meresahkan dari para pelaku, Zulharman menghampiri dan menegur mereka. Namun, mereka justru tidak terima ketika ditegur.
Kemudian, beberapa di antara mereka juga sempat kabur ketika diinterogasi oleh pengurus RT/RW setempat.
Hal itu pada akhirnya membuat Zulharman berinisiatif untuk menghubungi pihak kelurahan, Satpol PP, dan Babinsa. Setelah itu, anggota polisi dari Polsek Metro Tanah Abang datang dan menjemput para pelaku.
"Alhamdulillah, proses berjalan dengan baik dari warga komplain ke saya itu," ucap Zulharman.
“Sebenarnya, yang buat warga kesal itu karena mereka sempat lari. Yang satu lari ke depan (menuju jalan raya). Yang satu ke belakang. Mencar gitu,” timpal Ketua RT 08 Ali, Jumat.
Gedor-gedor rumah dan menyelonong masuk kos-kosan
Dalam menjalankan aksinya, para pelaku bertindak cukup lancang, yakni menggedor-gedor rumah warga dan menyelonong masuk ke kos-kosan yang tak ada penjaganya.
“Mereka main masuk saja dan gedor setiap pintu kamar,” celetuk Zulharman.
Para pelaku, kata Zulharman menggedor pintu penghuni kos satu per satu untuk meminta uang dengan dalih telah membersihkan saluran air.
Saat melakukan hal tersebut, salah seorang dari komplotan itu akan mengajak ngobrol pemilik rumah, membahas hal-hal di sekitar. Kemudian, yang lain akan menyelonong masuk ke dalam kos tersebut.
“Misal yang masuk ke rumah ada tiga orang, yang satu bakal mengalihkan perhatian. Modus mereka sudah jago,” tutur Zulharman.
Adapun kesebelas pelaku telah diamankan di Polsek Metro Tanah Abang. Mereka diminta membuat surat pernyataan tidak akan melakukan perbuatan itu lagi.
Selain itu, empat di antara mereka ditemukan positif menggunakan ganja.
“Satu anak di bawah umur, tiga orang dewasa. Narkoba jenis ganja,” ujar Kasatreskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Kukuh Islami saat dihubungi, Jumat.
Mereka yang menggunakan narkoba adalah TA, BM, GR, dan FR.
“Tidak ada LP (laporan polisi). Yang positif narkoba, kami asesmen dan kirim ke tempat rehab,” imbuh Kukuh.
(Tim Redaksi: Xena Olivia, Akhdi Martin Pratama, Ihsanuddin)
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/07/17121611/ulah-pemeras-warga-berdalih-bersihkan-selokan-menolak-dibayar-rp-5000