Salin Artikel

Nasib Malang Remaja di Bekasi: Ditawari Pekerjaan, Tahunya Dijual ke Pria Hidung Belang

Ia tak pulang ke rumah selama dua minggu karena disekap dan dijual kepada pria hidung belang.

Orangtua korban pun mencari keberadaan anaknya selama dua minggu itu. Namun, korban kemudian pulang sendiri ke rumah dan menceritakan semua hal yang dialaminya.

Dibawa ke kontrakan dan ditawari pekerjaan

Awalnya korban berkenalan dengan seorang pria lewat aplikasi dating online. Korban kemudian diajak bertemu pada Oktober 2023.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Lia Latifah menuturkan, korban dibawa kabur oleh pria yang dikenalnya lewat aplikasi itu ke daerah Pondok Gede.

"Janjian sama cowok itu, setelah itu, diajak pergi ke kontrakan sama cowok ke daerah Ujung Aspal Pondok Gede," kata Lia saat dihubungi, Kamis (11/1/2024).

Di kontrakan tersebut, korban ditawari pekerjaan dengan iming-iming upah Rp 1 juta-Rp 2 juta per bulan.

Dijebak masuk prostitusi online

Namun, bukannya diberikan pekerjaan, korban justru dijual oleh pelaku melalui aplikasi kencan online tersebut.

"Ternyata dia disuruh berfoto di kontrakan itu dengan pakaian-pakaian yang sudah disiapkan. Foto itu lalu disebar lewat MiChat," ujar Lia.

Korban yang tidak bisa kabur itu dipaksa melayani pria hidung belang. A dibayar Rp 50.000 setiap kali melayani "pelanggan".

"Menurut keterangan korban, setiap kali dijual, ada yang dibayar Rp 250.000, Rp 300.000, dia dikasih upah Rp 50.000," kata Lia.

Dijual 3 muncikari

Kepada Komnas PA, korban menyebutkan bahwa sisa uangnya dipegang oleh muncikari yang disebut mami. Namun, korban tidak mengetahui sosok yang dipanggil mami itu.

"Kalau menurut dia, uangnya itu dikasih ke mami (muncikarinya), tapi dia enggak tahu maminya siapa," ucap Lia.

Akan tetapi, korban mengaku ada tiga pria yang diduga sebagai muncikari dalam kasus prostitusi tersebut.

"Ada tiga muncikari, ini semua (korban) anak-anak di bawah umur. A yang menyewa kontrakan, D yang ngejualin, satu pria lagi belum disebutkan namanya, tapi dia yang terima uang," ungkap Lia.

Kabur dan lapor polisi

Lia menuturkan, A berhasil kabur dari kontrakan tersebut setelah dua minggu dengan dalih ingin mengambil pakaian di rumah.

"Korban mencoba berbohong pengin ambil pakaian ke rumah. Di situlah dia kabur, jadi awalnya bisa membongkar kasus ini," tutur Lia.

Setelah korban berhasil kabur dan menceritakan peristiwa itu, orangtuanya melapor ke Polres Metro Bekasi Kota dan Komnas PA.

Namun, belum ada kejelasan dari pihak kepolisian sejak orangtua A melapor pada Oktober 2023.

"Hanya saja sayangnya sampai saat ini perkembangan kasus ini enggak ke mana-mana, belum sampai atau enggak ada tindakan lebih lanjut dari Polres Metro Kota Bekasi," kata Lia.

Kompas.com telah mencoba menghubungi Polres Metro Bekasi Kota untuk mengonfirmasi kasus ini, tetapi belum direspons.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/12/08462411/nasib-malang-remaja-di-bekasi-ditawari-pekerjaan-tahunya-dijual-ke-pria

Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke