Kanit Reskrim Polsek Ciputat Timur Iptu Krisna Hasiholan mengatakan, tanda kekerasan yang ditemukan dari hasil visum itu diduga akibat aksi bullying yang diduga dilakukan oleh alumni sekolah korban.
"Hasil visum itu ada tanda kekerasan akibat benda tumpul. Lalu, juga ada beberapa lecet di beberapa titik bagian tubuh dan ada beberapa nyeri di bagian tubuh," ujar Krisna saat dihubungi, Sabtu (13/1/2024).
Krisna mengungkapkan, saat ini,polisi masih mandalami kasus dugaan perundungan terhadap siswi SMA itu.
Menurut Krisna, penyidik Polsek Ciputat Timur akan memanggil saksi yang melihat aksi perundungan tersebut.
"Kalau pemanggilan, jelas akan kami panggil saksi- saksi karena korban juga sudah kami klarifikasi didampingi dengan oleh orangtua. Selanjutnya kita panggil saksi-saksi," kata Krisna.
Berdasarkan keterangan korban saat melapor, terduga pelaku melakukan perundungan seorang diri. Tetapi, peran rekan pelaku yang ada di lokasi masih dialami.
"Terduga pelaku sementara satu orang, peran yang lain masih dalami. Pemicu sementara itu masih salah paham, tapi masih kami dalami lagi," ujar Krisna.
Diketahui, semua berawal dari beredarnya video aksi perundungan yang dialami siswi SMA di Tangsel di media sosial Instagram. Namun, kini video itu telah dihapus.
Dalam video yang diunggah di media sosial itu, siswi SMA tersebut mengenakan seragam pramuka.
Pelajar itu kemudian terlihat awalnya saling berhadapan seorang perempuan mengenakan baju berwarna biru dongker dan celana jeans hitam.
Tak terdengar apa yang diperbincangkan oleh keduanya di dalam video itu. Tetapi, tak lama siswi pelajar itu dipukul pada bagian dada kiri. Lalu, didorong hingga terjatuh ke tempat sampah.
Sebelumnya, Ketua RT 003 Pondok Ranji, Ciputat Timur, Boy Hendrawan membenarkan bahwa aksi bullying yang dialami siswi SMA itu terjadi di lingkungannya.
"Kejadian terlihat di wilayah saya di sini di lapangan Kuda Laut di alvania 1 kejadiannya," ujar Boy, Sabtu.
Menurut Boy, taman yang merupakan fasilitas umum perumahan itu selama ini kerap menjadi tempat berkumpul pelajar.
Diketahui, perumahan tersebut lokasinya memang tidak jauh dari sejumlah sekolah, baik SD, SMP, sampai SMA.
"Memang di Taman Kuda Laut sering dipakai kumpul anak SMP dan anak SMA. Cuma tidak sampai terjadi kayak gitu biasanya," kata Boy.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/13/19531321/polisi-sebut-ditemukan-tanda-kekerasan-dan-luka-di-tubuh-siswi-sma-korban