Salin Artikel

Spanduk Caleg di Pasar Minggu Berjatuhan, Warga: Tidak Ada yang Bersihkan, Merusak Estetika!

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengguna jalan mengeluhkan jatuhnya spanduk-spanduk calon legislatif (caleg) di sepanjang Jalan Raya Pasar Minggu hingga Jalan Prof. Dr. Soepomo, Jakarta Selatan.

Salah satunya adalah warga bernama Hari (26). Ia menyebut, spanduk caleg yang berceceran di median jalan merusak pemandangan kota.

Sebab, spanduk-spanduk yang jatuh dibiarkan begitu saja.

“Kalau menurut saya, spanduk yang jatuh itu merusak estetika kota. Terlebih, tidak ada pihak yang coba membersihkan atau membenarkan posisi spanduk,” kata dia kepada wartawan, Selasa (16/1/2024).

Dengan dibiarkannya alat peraga kampanye (APK) tersebut terjatuh, lanjut Hari, tak sedikit spanduk yang akhirnya terlindas oleh pengendara saat melintas.

“Beberapa bahkan ada yang sampai terlindas kendaraan karena salah satu sudutnya masih mengait ke pagar pembatas. Jadi gimana ya, bingung saya,” tutur dia sambil mengerutkan dahi.

Warga lainnya bernama Rangga (25) menyebut APK yang berjatuhan justru terlihat seperti sampah.

Menurutnya, petugas terkait bisa membersihkan spanduk tersebut supaya tak terus-menerus berterbangan saat kendaraan melintas.

“Kalau anginnya kencang, spanduknya kan ikut bergerak. Jadi seperti sampah yang dibiarkan. Makanya kalau bisa dibersihkan atau dirapihkan aja, dipasang lagi sekalian,” tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, beberapa spanduk calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan caleg Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta berjatuhan di sepanjang Jalan Raya Pasar Minggu hingga Jalan Prof. Dr. Soepomo, Jakarta Selatan.

Pengamatan Kompas.com, Selasa (16/1/2024), spanduk yang berjatuhan merupakan spanduk caleg yang terpasang di pagar pembatas median jalan.

Spanduk yang berjatuhan umumnya berukuran kecil dan tak semua pengaitnya lepas.

Akibatnya, spanduk-spanduk itu berterbangan kesana dan kemari jika angin bertiup kencang.

Namun, jika tak ada angin yang berhembus, spanduk tersebut bakal terhindar oleh pengendara yang melintas.

Sebab, beberapa spanduk yang lepas dari pengaitnya sampai tumpah-ruah di badan jalan.

Di lain sisi, tak hanya spanduk caleg saja yang berjatuhan. Beberapa bendera partai politik (parpol) juga tampak lari dari tempatnya.

Bendera parpol yang dikaitkan dengan sebilah bambu berukuran kecil itu disinyalir terjatuh karena bambu yang diikat ke pagar pembatas median jalan disinyalir kurang kencang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/16/13492181/spanduk-caleg-di-pasar-minggu-berjatuhan-warga-tidak-ada-yang-bersihkan

Terkini Lainnya

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke