Salin Artikel

Banyak APK Dipasang di Zona Terlarang, Bawaslu Jaksel: Padahal Sudah Kami Imbau Sebelum Masa Kampanye

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Jakarta Selatan telah memberikan imbauan sejak jauh-jauh hari mengenai lokasi mana saja yang diperbolehkan dipasangi alat peraga kampanye (APK).

“Jauh sebelum maraknya hal ini (APK ditempatkan di lokasi terlarang), kami sebenarnya sudah melakukan upaya pencegahan dengan memberikan imbauan secara langsung,” kata Komisioner Bawaslu Kota Jakarta Selatan Ahmad Fahlevi saat dihubungi, Selasa (16/1/2024) malam.

Imbauan itu, lanjut Ahmad, diberikan kepada setiap kader partai politik sebelum dimulainya masa kampanye pada 28 November 2023 lalu.

“Kami sudah jelaskan dan memberikan mereka pedoman, yakni Keputusan KPU DKI Nomor 363 Tahun 2023. Semua sudah jelas di sana,” imbuh dia.

Namun, kenyataan di lapangan kini menunjukkan banyak APK dipasang di lokasi terlarang.

“Kami sudah merekap APK mana saja yang melanggar dan sekiranya membahayakan pengguna jalan,” ujar dia.
Ahmad menyebut pemasangan APK di tempat yang bukan peruntukannya sangat disayangkan oleh Bawaslu.

Sebagai informasi, beberapa APK yang terpasang di wilayah Jakarta Selatan memang ditempatkan di lokasi yang bukan peruntukannya dan membahayakan pengguna jalan.

Salah satunya berada di Jalan Wijaya. Beberapa spanduk terpasang di batang-batang pohon dan tiang listrik yang terletak di pinggir jalan.

Contoh lainnya ada di Flyover Kuningan. Banyak bendera partai politik (parpol) yang mengganggu pengendara.

Bendera itu seketika menutupi penglihatan pengendara saat angin berhembus.

Di lain sisi, bila merujuk pada Keputusan KPU DKI Nomor 363 Tahun 2023, sudah dijelaskan secara gamblang bahwa APK dilarang dipasang di area flyover, pepohonan, dan tiang listrik.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/17/11470591/banyak-apk-dipasang-di-zona-terlarang-bawaslu-jaksel-padahal-sudah-kami

Terkini Lainnya

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke