Salin Artikel

Kronologi Bocah Tewas Usai Disengat Tawon di Bogor, Bermula dari Lempari Sarang Pakai Batu

Kasi Penyelamatan dan Pertolongan Darurat Bogor Wahyudi Hidayat mengatakan, peristiwa ini terjadi saat korban bermain bersama teman-temannya di area parkir lokasi wisata Taman Wisata Matahari.

"Menurut laporan dari Kepala Desa, awalnya tuh mereka (korban dan teman-temannya) main-main dengan cara melemparkan sarang tawon dengan batu, dengan sandal," kata Wahyudi dikutip dsri YouTube Kompas TV, Jumat (19/1/2024).

Aksi pelemparan itu, kata Wahyudi, diduga mengenai sarang tawon dan membuatnya terguncang.

Kemudian, koloni tawon langsung keluar dari sarangnya dan menyerang anak-anak yang bermain.

"Kebetulan yang lain (teman-teman korban) bisa lari. Karena korban masih anak kecil, jadi belum mengerti lah bahayanya dan harus bagaimana. Akibatnya anak ini (korban) jadi sasaran tawon," kata Wahyudi.

Saat kejadian, warga merasa bingung dan tak berani menolong korban karena jumlah tawon yang sangat banyak.

Selang beberapa menit, koloni tawon tersebut pergi dan akhirnya korban dapat dievakuasi oleh warga.

Sebelumnya diberitakan, seorang anak perempuan berinisial HMZ meninggal dunia setelah disengat puluhan tawon.

Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Cisarua Komar mengatakan, korban sempat mendapat perawatan oleh bidan setempat.

Komar menuturkan, saat itu bidan menyarankan agar korban segera dibawa ke rumah sakit karena kondisinya yang cukup buruk.

Namun, orangtua korban menolak membawanya ke rumah sakit dengan alasan kondisi anaknya yang mulai membaik setelah mengonsumsi obat dari bidan.

Nahas, sehari setelah peristiwa itu, korban meninggal dunia. Korban mengalami kejang-kejang.

"Hari Rabu (17/1/2024) pagi, anak tersebut kejang-kejang. Orangtuanya pun panik dan meminta bantuan kepada Ketua RT untuk membawa anaknya ke klinik terdekat. Tapi di perjalanan nyawanya sudah tidak tertolong," kata Komar dalam keterangannya, Kamis (18/1/2024).

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/19/14195101/kronologi-bocah-tewas-usai-disengat-tawon-di-bogor-bermula-dari-lempari

Terkini Lainnya

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke