JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Raya Imlek kian dekat, warna-warni perayaannya mulai terlihat di kawasan Pecinan Glodok, Jakarta Barat, Minggu (21/1/2024).
Para pedagang menjajakan lampion, baju, aneka gantungan, hiasan rumah, lukisan, angpao, kalender hingga lampu kerlap kerlip.
Bau dupa menyeruak, suasana Cap Go Meh semakin kental terasa.
Di daerah pertokoan, gang hingga trotoar jalan, penjual terlihat bersemangat menawarkan barang dagangannya kepada setiap pengunjung.
Berdasar pantauan Kompas.com di trotoar pintu gerbang, tampak pernak pernik berwarna merah sudah mulai dipajang.
Masuk sedikit ke deretan toko samping trotoar, tampak pedagang menjajakan kue keranjang dan dodol cina dengan beragam bentuk.
Beberapa titik emperan toko terlihat sangat padat, pengunjung rela berimpitan demi menawar dan membeli pernak-pernik khas Imlek.
Pengunjung pingsan
Keramaian pertokoan di Pecinan Glodok membuat Fani (bukan nama sebenarnya) pingsan.
Pandangan matanya kabur dan tubuhnya terlihat lemas di pangkuan ayahnya.
Menurut penuturan ibunya, Yeni (40), Fani tak sanggup menahan panas ketika berdesakan dengan pengunjung pasar Pecinan Glodok.
"Kepanasan dia, katanya. Tadi lagi jalan katanya matanya kunang-kunang. Ini juga ramai banget," kata Yeni ditemui Kompas.com saat membeli secangkir teh hangat untuk anaknya.
Yeni dan keluarganya memang biasa berburu pernak-pernik jelang perayaan Imlek setiap tahun di pasar Pecinan Glodok.
Imlek datangkan rezeki
Di sisi lain, Imlek mendatangkan rezeki tersendiri bagi pengamen yang cosplay atau berkostum barongsai (naga merah), seperti Dani (23).
Dani menyebut pendapatannya bertambah drastis menjelang Imlek hingga Rp 200.000 per hari.
"Kalau kayak udah deket gini, biasanya saya dapat Rp 150.000 sampai Rp 200.000 per hari. Itu dari pagi," kata Dani.
"Banyak yang kasih uang baru. Itu tandanya mau Imlek. Ya, buat tambahan makan dan biaya sehari-hari," ucap Dani.
Adapun Dani menggunakan kostum naga merah dan menyapa pengunjung yang melewati jalan Pancoran hingga emperan toko di Pecinan.
Jasa tukar uang laris manis
Di Pasar Pecinan Glodok, Jakarta Barat, jasa penukaran uang kini juga marak terlihat.
Mereka menyediakan uang baru cetakan Rp 1000, Rp 2000, Rp 5000, Rp 10.000, Rp 20.000 hingga Rp 50.000.
Para penyedia jasa itu menetapkan tarif 10 persen setiap transaksi penukaran uang.
"Biasanya 5 persen. Tapi barang (uang) lagi mahal. Dari BI lagi enggak ada keluarkan lagi. Jadi kalau ini sekarang 10 persen," tutup Andreas, salah satu penyedia jasa penukaran uang.
Biasanya, pengunjung menukarkan uangnya untuk digunakan sebagai angpao, tradisi memberikan uang kepada sanak keluarga yang belum menikah di hari Cap Go Meh.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/22/07582671/warna-warni-imlek-di-pecinan-glodok-pengunjung-berimpitan-hingga-ada-yang