History mengatakan, pagi itu dia hendak pergi ke Gedung Creative Center dari rumahnya di Pondok Ungu Permai untuk menghadiri acara kampus.
"Di perempatan (jalan) itu kan emang sebelumnya ada kabel tergantung panjang banget. Cuma itu di pinggir, enggak ke jalan, saya jalannya pelan," ucap History saat ditemui di rumahnya, Selasa (23/1/2024).
History mengaku mengendarai motor dengan kecepatan 10 sampai 20 kilometer per jam saat melintasi area kabel menjuntai itu.
"Eh ternyata kabelnya lewat setang, langsung lilit leher saya. Di situ saya pegang (kabelnya) pakai tangan kiri," ucap dia.
History mengatakan, saat itu hanya ada dua pilihan, yakni melepas kemudi motornya atau tetap mempertahankan tetapi ia makin terjerat kabel.
"Akhirnya saya jatuhkan motor saya, saya pegang kabel, ternyata saya ketarik ke belakang," kata dia.
Akibatnya, ada luka melintang di leher History. Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya itu pun ditolong warga sekitar.
"Beberapa orang datang dan warga langsung potong kabelnya karena sudah panjang, di situ saya diselamatkan," kata dia.
History berpikir, jika dia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, nyawanya mungkin tidak tertolong.
"Kemungkinan kalau saya ngebut, saya sudah tewas. Enggak mungkin hidup karena kan itu pasti robek," ujar dia.
Sebelumnya, History menyebutkan, kabel tersebut sudah putus, tetapi masih terayun jika terkena angin.
"Iya (kabel) gelantungan. Posisinya sudah putus, kayak ngayun-ngayun kabelnya, panjang, cuma enggak ke jalan," ucap dia.
History menduga kabel tersebut merupakan milik salah satu penyedia provider internet. Saat ini, dia telah melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Metro Bekasi Kota.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/23/16561521/kronologi-leher-pengendara-motor-terjerat-kabel-menjuntai-di-bekasi