Salin Artikel

Bocah SMP yang Cabuli Anak TK di Kali Cipinang Suka Menyendiri

JAKARTA, KOMPAS.com - Bocah SMP berusia 14 tahun yang diduga mencabuli anak TK berinisial S (6) disebut suka menyendiri.

"Biasanya sendirian main di sini," kata warga di wilayah tempat tinggal korban, Mariam (65), di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2024).

Anak laki-laki itu diduga mencabuli S di pinggir Kali Cipinang, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (23/1/2024) sore.

Lokasi tersebut merupakan kebun kosong yang dipenuhi pepohonan dan tumpukan ranting.

Kebun itu milik Mariam dan adiknya, Suwarsi (61). Namun, untuk mengaksesnya, mereka harus berjalan sekitar 15 meter ke belakang rumah.

Terkadang, beberapa anak kecil kerap berada di sana untuk mencari ikan. Akses menuju kebun bisa melalui halaman depan rumah Mariam dan Suwarsi.

Bisa pula melalui tangga yang berjarak sekitar 25 meter dari titik anak-anak bermain.

"Anaknya suka nyari ikan di kali. Kalau nyari ikan dan ngelihat saya, suka bilang 'permisi, Bu'. Nyari ikannya juga selalu sendirian," ungkap Suwarsi dalam kesempatan yang sama.

Setiap terduga pelaku mencari ikan, suami Suwarsi selalu mengawasinya karena arus Kali Cipinang cukup deras.

Mariam mengatakan, ia tidak tahu apakah terduga pelaku dan korban saling mengenal.

Selasa sore adalah pertama kalinya dia melihat mereka berinteraksi, meski dalam konteks aksi pencabulan yang Mariam ketahui lewat video dari seorang saksi.

"Enggak tahu mereka temenan apa enggak. Enggak tahu sering main bareng atau gimana. Baru kemarin lihat mereka bareng dari video," ucap Mariam.

Tak tahu ada aksi pencabulan di kebunnya

Pada saat kejadian, sekitar pukul 16.00 WIB, Mariam dan Suwarsi berada di dalam rumah karena sebelumnya turun hujan.

Mereka juga tidak mendengar suara apa pun yang menandakan ada seseorang di kebun itu.

Keduanya baru mengetahui peristiwa pencabulan saat seorang saksi, tetangga Mariam dan Suwarsi, berteriak minta tolong.

"Baru tahu pas dia teriak-teriak minta tolong sambil nunjukin video, mungkin karena terlalu histeris jadinya kami enggak ngeh (paham)," ujar Mariam.

Saksi tersebut mendesak Mariam dan Suwarsi untuk melihat video yang direkam. Ia ingin memastikan identitas orang-orang di dalam barang bukti itu.

Sontak, keduanya terkejut. Mariam dan Suwarsi mengenali terduga pelaku dan korban.

"Korban anak sini, warga sini. Anak laki-lakinya yang suka nyari ikan di sini," ujar Mariam.

Ia pun langsung melapor kepada Ketua RT setempat, Sumarsono (62), untuk ditindaklanjuti.

Sebelumnya, S diduga dicabuli oleh anak SMP itu pada Selasa sekitar pukul 16.00 WIB.

Aksi direkam dan difoto oleh seorang saksi yang rumahnya berada di atas lokasi kejadian.

Saksi mengaku, ia hanya bisa merekam dan meneriaki terduga pelaku karena sedang hamil. Posisinya berada cukup jauh dari lokasi kejadian.

Terduga pelaku dan korban kabur sendiri. Barang bukti diberikan kepada Sumarsono.

Sumarsono langsung melapor ke keluarga korban dan Unit PPA Polres Metro Jakarta Timur. Pada saat yang sama, upaya pencarian identitas terduga pelaku dilakukan.

Terduga pelaku berhasil diidentifikasi dan orangtuanya diketahui. Orangtua anak laki-laki itu kooperatif dan menyerahkan kasus untuk diselesaikan oleh polisi.

Berdasarkan informasi terakhir yang Sumarsono peroleh, terduga pelaku masih berada di Polres Metro Jakarta Timur untuk dimintai keterangan sejak Selasa malam.

Sementara korban disebut akan melakukan visum. Namun, ia belum menerima kabar lebih lanjut dari keluarga korban.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/25/09533081/bocah-smp-yang-cabuli-anak-tk-di-kali-cipinang-suka-menyendiri

Terkini Lainnya

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke