Salin Artikel

Ada Gangguan KRL di Stasiun Pondok Ranji, Penumpang Menumpuk di Stasiun Palmerah

PT KAI Commuter, melalui akun Twitter atau X @commuterline, menyampaikan bahwa petugas sedang mengecek penyebab gangguan perjalanan KRL dan memperbaikinya.

"Saat ini masih dalam penanganan petugas. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya," cuit PT KAI Commuter, dikutip Kompas.com.

Akibat gangguan tersebut, seorang penumpang bernama Icha (30) mengeluh sudah satu jam menunggu kereta menuju Stasiun Rangkasbitung di Stasiun Palmerah.

"Sejak pukul 18.50 WIB saya menunggu, kondisi Stasiun Palmerah ramai penumpang juga yang duduk di peron," kata Icha.

Icha mengatakan, kereta sempat berhenti selama 15 sampai 20 menit di Stasiun Palmerah. Penumpang pun sudah menumpuk di sana.

"Sekitar 15 sampai 20 menit (kereta) enggak jalan. Kondisi di dalam kereta sudah padat. Jadi banyak penumpang yang enggak jadi masuk atau keluar dari kereta," kata dia.

Icha memilih tidak naik KRL yang sudah padat penumpang. Dia menunggu kereta berikutnya.

Sebab, berdasarkan informasi dari kerabatnya, kereta lain juga berhenti selama 20 menit di Stasiun Kebayoran.

"Ya jadinya saya enggak mau naik. Karena di Stasiun Kebayoran menunggu lagi, terus padat juga kan di dalam kereta," tutur dia.

Ia berharap, gangguan ini segera diperbaiki dan semua penumpang bisa melanjutkan perjalanan kembali.

"Iya, sudah lelah, saya berharap cepat diperbaiki, kerja seharian mau pulang," tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/30/20484541/ada-gangguan-krl-di-stasiun-pondok-ranji-penumpang-menumpuk-di-stasiun

Terkini Lainnya

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke