Salin Artikel

Jusuf Kalla: Kami Khawatir Ada Pihak yang Merampas Suara Rakyat pada Pemilu 2024

"Masalah kami, khawatir ada pihak yang merampas suara rakyat. Yang mau dirampas suara rakyat, maka rakyat harus melawan dengan cara mengawasi pemilu itu," kata Jusuf Kalla dalam konferensi pers "Para Tokoh Bangsa demi Perubahan untuk Kemajuan Bangsa" di Jakarta Selatan, Kamis (1/2/2024).

JK mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendukung Bawaslu menjalankan tugasnya dengan baik agar pemilu tetap berjalan lancar.

"Tentu kita tidak sendiri karena pengawas pemilu itu ada Bawaslu. Kita harus berdiri bersama mereka, supaya mereka punya taring," lanjutnya.

JK juga meminta rakyat segera melapor kepada Bawaslu apabila melihat dugaan kecurangan dalam bentuk apa pun pada Pemilu 2024.

"Kita harus punya kemampuan, sebuah gerakan yang menjadi mata dan telinga Bawaslu. Kita mendukung Bawaslu supaya mereka punya kekuatan," tutur Kalla.

"Jadi kalau ada rakyat diancam, ada yang harus melapor ke Bawaslu agar mereka mengambil tindakan. Di samping itu, biarlah mereka bertarung (capres-cawapres) di kampanye dan debat," lanjut dia.

JK pun menyoroti beberapa survei elektabilitas capres-cawapres yang dianggapnya tidak menunjukkan data sebenarnya.

"Jangan lihat survei itu. Lihat di Madura, Makassar, langsung di lapangan. Itulah suara masyarakat sebetul-betulnya," tutur JK.

Adapun JK bersama beberapa tokoh lainnya, di antaranya Din Syamsuddin, Ryaas Rasyid, Rochmat Wahab, dan Letjen TNI (Purn) Fachrul Razi, telah menyatakan dukungan kepada capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/01/16033871/jusuf-kalla-kami-khawatir-ada-pihak-yang-merampas-suara-rakyat-pada

Terkini Lainnya

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke