JAKARTA, KOMPAS.com - Eks Menteri Agama (Menag) Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi mengaku khawatir terhadap netralitas TNI dalam Pemilu 2024.
Kendati begitu, dia belum melihat secara langsung bentuk keberpihakan TNI dalam Pemilu 2024.
"Belum kami lihat secara nyata ada keberpihakan dari TNI. Tapi kami kahwatir. Kita tahu Angkatan Darat bersentuhan langsung dengan Pemilu. Makanya saya ingatkan, jangan sampai tidak adanya kepercayaan rakyat lagi kepada Angkatan Darat," kata Fachrul Razi dalam acara pernyataan resmi Para Tokoh Bangsa demi Perubahan untuk Kemajuan Bangsa di Jakarta Selatan, Kamis (1/2/2024).
Kekhawatiran Fachrul Razi berdasarkan video viral yang memperlihatkan sejumlah Bintara Pembina Desa atau Babinsa menerima amplop berlogo Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berisi uang Rp 1 juta.
"Tanda sudah ada, misalnya dibagi uang untuk Babinsa masing-masing Rp 1 juta. Loh kenapa? Buat apa itu?" ucapnya.
"Sebetulnya yang kesulitan uang itu teman-teman di lapangan. Bukan Babinsa. Babinsa dapat, karena dia bersentuhan dengan rakyat? Kalau Menhan punya uang banyak bagi-bagi aja kepada prajurit," lanjutnya.
Meski begitu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak belum lama ini kembali menegaskan bahwa prajurit TNI AD memegang teguh komitmen netralitas dalam Pemilu 2024 dengan tidak ikut berkampanye.
Menurut Maruli, sampai dengan saat ini TNI AD belum mendapatkan pengaduan yang jelas buktinya bahwa terdapat prajurit TNI AD berpihak ke kandidat tertentu atau tidak netral dalam Pemilu 2024.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/01/17032661/soal-isu-netralitas-tni-fachrul-razi-saya-ingatkan-jangan-sampai-rakyat