DEPOK, KOMPAS.com - Mendekati Pemilihan Umum 2024, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) kecewa dengan dinamika politik yang tengah terjadi.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Verrel Uziel menilai, narasi dengan pesan perpecahan semakin terasa mendekati pesta demokrasi tahun ini.
Pasalnya, kata Verrel, perkelahian narasi di media antar pasangan calon dengan landasan fakta ataupun kebohongan terus digaungkan.
"Tanpa mereka sadari, apa yang mereka lakukan semakin memperbesar celah perpecahan pada lapisan masyarakat," tutur Verrel dalam keterangannya, Jumat (2/2/2024).
Yang terjadi saat ini, kata Verrel, penguasa tak sungkan menunjukkan keberpihakannya, narasi politik identitas, diutamakannya kepentingan para elit.
Padahal, kata dia, pemerintah seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga iklim demokrasi di Indonesia yang jujur dan adil bagi semua pihak.
Pemerintah semestinya menjadi tempat menemukan jawaban atas kegamangan rakyat mencari kebenaran. Kenyatannya, yang terjadi justru sebaliknya.
Pihak yang telah merasakan menjadi bagian pemerintah, kata dia, juga sudah sepantasnya sadar menjalankan peran tersebut.
BEM UI berpadangan, Pemilu 2024 akan berjalan jujur dan adil apabila rakyat diberikan ruang yang cukup untuk berpikir dengan kritis.
Selain itu, partisipasi dalam proses demokrasi juga harus meningkat dan makna hukum yang sesuai dengan pandangan keadilan pribadinya secara bebas.
Dengan memberikan kebebasan ini, kata Verrell, diharapkan setiap suara yang terdengar dalam Pemilu mencerminkan kehendak murni rakyat.
"Serta mendorong terbentuknya kebijakan yang responsif, dan memastikan terwujudnya sistem demokratis yang sejati dan inklusif," ucap dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/02/13114701/bem-ui-kecewa-narasi-dan-pesan-perpecahan-semakin-terasa-menjelang-pemilu