JAKARTA, KOMPAS.com - Menyambut Hari Raya Imlek 10 Februari 2024, pedagang lampion dan baju tionghoa meramaikan kawasan Pecinan, Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat.
Berdasar pantauan Kompas.com, pernak-pernik serba merah telah memenuhi trotoar sepanjang Jalan Pancoran.
Ada sekitar ratusan kios yang memadati area ini. Salah satunya pedagang hiasan khas tiongkok, pedagang baju, hingga pedagang dodol.
Kawasan ini juga dipadati oleh masyarakat tiongkok yang mengunjungi beberapa kios di kawasan ini.
Kompas.com mengunjungi beberapa kios, di antaranya milik Yanti (37). Di kiosnya, Yanti bercerita bahwa dia sudah berjualan sejak Januari 2024.
"Sudah satu bulan berjualan, jadi habis tahun baru langsung," kata Yanti saat ditemui di lokasi, Selasa (6/2/2024).
Sudah 12 kali perayaan Imlek dia meriahkan dengan berjualan di kawasan ini. Menurut Yanti, penghasilan dari berdagang aksesoris khas tionghoa cukup menjanjikan meski satu tahun sekali.
"Saya kan ada bos juga yang stok dagangan ini, nanti dibagi 30 persen. Lumayan hasilnya," tutur dia.
Kata Yanti, cukup banyak pembeli dari luar kota yang membeli barang dagangannya.
"Banyak juga yang pesan ke luar kota, misalnya di Makassar, Kalimantan, sampai ke Sumatera sana," tutur dia.
Harga barang dagangan di kiosnya pun bermacam-macam, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 1,5 juta.
"Kalau lampion yang biasa itu Rp 600.000, kalau yang lampion putar Rp 1,5 juta," ucap dia.
"Sama yang paling laku itu kertas angpau dan aksesoris tempel. Angpau harganya Rp 10.000 satunya, kalau stiker Rp 25.000," tambah Yanti.
Namun, menurut Yanti, penghasilannya belakangan ini berkurang jika dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Kata Yanti, kebiasaan baru membeli pernak-pernik Imlek melalui toko daring menjadi salah satu penyebabnya.
"Karena ada toko daring, penghasilan saya jadi turun. Harganya lebih murah daripada saya soalnya," kata Yanti.
Berbeda dengan Yanti, Lina (28) pedagang lainnya mengaku tahun ini omzetnya naik.
"Tahun ini naik, Alhamdulilah," kata Lina.
Lina menuturkan, dagangannya rata-rata dibeli oleh pemilik perusahaan.
"Yang biasa beli dari PT atau perusahaan mana gitu. Kalau individu jarang," tutur dia.
"Kalau individu biasanya beli stiker lambang naga itu sesuai shio, dan amplop angpau," jelas Lina.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/06/16443291/pernak-pernik-imlek-hiasi-jalan-pancoran-pedagang-baju-dan-lampion