JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga bernama Maryati (60) mengaku pusing karena harga beras terus melonjak. Bahkan, karena memikirkan harga beras yang naik, kolesterolnya tinggi.
"Eh, mau tahu? Kolesterol gue sampai naik sekarang gara-gara (memikirkan) harga beras naik. Puyenglah. Ya minta sama pemerintah lebih diturunkan lagi harga-harga, kan enak kalau harga turun, warga pun pikirannya enggak mumet,” kata Maryati saat ditemui Kompas.com di depan rumahnya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024).
Dia juga kalang kabut memikirkan harga beras yang melambung tinggi. Sebab, pengeluarannya untuk membeli beras dalam beberapa waktu terakhir semakin membengkak.
“Ya puyeng juga mikirin beras. ini saja gue belum beli beras,” ujar Maryati.
“Lebih gede. Yang biasanya Rp 50.000 dapat lima liter, nah sekarang Rp 50.000 cuma empat atau tiga liter, turun,” lanjutnya.
Sebelum adanya kenaikan harga beras ini, dia membeli beras di warung kelontong yang letaknya hanya beberapa langkah dari rumahnya.
Kendati demikian, karena ada selisih harga yang menurutnya berharga, dia memutuskan untuk berjalan kaki sejauh 1,4 kilometer ke Pasar Minggu untuk membeli beras.
“Di warung kelontong. Karena warung kelontong Rp 13.000 sama Rp 14.000, ya cari yang murah. Ya carinya ke pasar, jadi lebih ringan, ada yang Rp 12.500,” ucap Maryati.
Untuk diketahui, harga beras di agen sembako di Pasar Minggu dengan kualitas premium senilai Rp 13.000 – Rp 17.000 per kilogram pada hari ini, Senin (12/2/2024).
Sebelum adanya kenaikan, harga beras premium di Pasar Minggu senilai Rp 10.000 - Rp 13.000 per kilogram.
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengakui kelangkaan beras premium di setiap minimarket belakangan ini.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, banyak masyarakat yang mengeluhkan kelangkaan beras premium itu.
"Kelangkaan beras premium di minimarket yang banyak dikeluhkan masyarakat," ujar Suharini saat dikonfirmasi, Senin (12/2/2024).
Menurut Suharini, ada beberapa penyebab terjadinya kelangkaan beras premium di setiap minimarket. Salah satunya karena belum masuk masa panen raya.
"Panen raya diperkirakan baru akan terjadi pada pertengahan Maret 2024, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan," ucap Suharini.
Dia menambahkan, faktor lain penyebab kelangkaan beras juga terjadi karena aktivitas pedagang yang berkurang akibat adanya libur panjang pada pekan kemarin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/13/17363891/warga-kolesterol-saya-naik-gara-gara-memikirkan-harga-beras-mahal