Tujuannya untuk mengawasi para pasien rawat inap, termasuk nantinya calon anggota legislatif (caleg) yang depresi karena kalah dalam Pemilu 2024.
"Di setiap kamar ada kamera CCTV karena kami juga harus melakukan observasi," ujar Direktur Utama (Dirut) RSJ Islam Klender Dr Prasila Darwin SpKJ saat dihubungi, Selasa (13/2/2024).
Sebanyak 40 kamar dapat digunakan oleh para pasien. Setiap kamar maksimal dapat diisi oleh dua pasien.
Prasila menuturkan, kehadiran kamera CCTV sangat krusial untuk memastikan kondisi para pasien yang dirawat.
"Takutnya, pasien dengan kondisi depresi berat memiliki keinginan untuk bunuh diri, atau menyakiti atau membahayakan diri sendiri," tutur dia.
Sebelum dirawat inap, pasien akan melalui proses asesmen terlebih dulu oleh psikiater.
Asesmen dilakukan untuk mengetahui kondisi dan jenis perawatan yang dibutuhkan, misalnya apakah para caleg mengalami gejala depresi ringan atau berat.
Jika depresi ringan, mereka umumnya hanya perlu konseling.
Untuk kondisi tertentu, misalnya cemas atau sulit tidur, pasien dapat melakukan rawat jalan dengan mengonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan.
"Kalau rawat inap untuk kondisi-kondisi yang membahayakan diri sendiri, misalnya tidak mau makan, tidak tidur, dan mulai mengganggu orang lain seperti marah atau mengamuk," ujar Prasila.
Namun, pengidap gejala depresi ringan juga bisa meminta untuk dirawat inap.
"Misal, di rumah banyak orang yang bertanya ke dia (soal kegagalan di Pemilu 2024) dan membuatnya tambah stres, mereka bisa dirawat inap. Itu tidak apa-apa, tergantung pasien. Jadi, tidak menutup kemungkinan yang rawat jalan juga dirawat inap," papar dia.
Durasi perawatan pasien rawat inap yakni satu pekan. Namun, durasi pastinya tergantung kondisi pasien dan penanganan para dokter.
"Kalau sudah tenang, empat hari (rawat inap) juga bisa. Yang kondisinya (membaik) agak cepat, respons pengobatannya baik, bisa saja dirawat inap hanya empat sampai tujuh hari," ucap dia.
Caleg yang merasakan gangguan depresi ringan, seperti mulai sulit tidur atau cemas, dapat menghubungi RSJ Islam Klender untuk mendaftar.
Jika menggunakan BPJS, pasien perlu meminta rujukan dari faskes tingkat pertama untuk rawat jalan. Sementara itu, untuk kondisi darurat, pasien bisa segera ditangani tanpa rujukan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/14/05570621/rsj-islam-klender-pasang-cctv-di-kamar-rawat-inap-pasien-caleg-gagal