Salin Artikel

Kecewa Paslon yang Didukung Tak Unggul di "Quick Count", Pemilih Ini Pilih Berburu Promo di Mal

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil hitung cepat atau quick count Presiden (Pilpres) 2024 dari berbagai lembaga survei di Indonesia menunjukkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mengungguli pasangan lainnya.

Hal ini agaknya membuat beberapa orang kecewa, salah satunya seorang pemilih bernama Shesa Uli (29) yang mencoblos di TPS Krukut, Jakarta Barat.

Shesa mengaku sedih dan kecewa lantaran paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, yang menjadi pilihannya pada Pemilu 2024 memiliki persentase quick count jauh di bawah paslon 02.

"Kalau dari hasil quick count jauh ya, saya sih 60 persen kecewa dengan hasilnya," kata Shesa kepada Kompas.com, di Mal Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (14/2/2024).

Meski kecewa, namun Shesa merasa lega telah menggunakan hak pilihnya dengan baik agar tidak disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu, ia juga memanfaatkan momen ini untuk berburu promo makanan di mal setelah mencoblos.

"Lumayan juga promo makanan kan biasanya lebih murah. Paling tidak rasa kecewanya bisa terobati," ujar Shesa

Ini sekaligus bisa menjadi alternatif orang-orang untuk mencoblos, biar enggak golput," sambung dia.

Shesa juga berharap, siapapun yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden nantinya tetap mampu melanjutkan kerja-kerja pemimpin yang sebelumnya.

"Kalau dibilang masih ada harapan sama 03 kayaknya enggak deh karena persentasenya juga jauh, jadi ya sedih, ya kecewa, cuma harus move on," imbuhnya.

Sebagai informasi, Prabowo-Gibran unggul 59,07 persen dalam hitung cepat (quick count) sementara Litbang Kompas, Rabu.

Kesimpulan itu didapat dari hitung cepat Litbang Kompas pada pukul 16.40 WIB.

Sementara itu, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat 24,71 persen suara.

Kemudian pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan 16,22 persen suara.

Perolehan suara tersebut diperoleh dari data penghitungan yang masuk sebesar 70,90 persen dari total 2.000 TPS sampel.

Quick count Litbang Kompas dalam Pemilu 2024 menggunakan metodologi stratified random sampling dan memiliki margin of error sebesar 1 persen.

Quick count ini dibiayai secara mandiri oleh Harian Kompas.

Hasil quick count ini bukanlah hasil resmi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari Kamis (15/2/ 2024) hingga Rabu (20/3/2024).

Penetapan hasil Pemilu dilakukan paling lambat 3 hari setelah memperoleh surat pemberitahuan atau putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/14/21484811/kecewa-paslon-yang-didukung-tak-unggul-di-quick-count-pemilih-ini-pilih

Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke