JAKARTA, KOMPAS.com - Atanasius Kurnia Seran (26) kelelahan setelah menjalani tugasnya sebagai pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) di TPS 27 RW 003 Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Rabu (14/2/2024).
Sius, sapaan akrabnya, mengaku harus mengawasi penghitungan atau rekapitulasi surat suara hingga pukul 01.00 WIB.
"Penghitungan surat suara mulai jam 13.00 sampai jam 01.00 WIB dini hari di TPS gue jaga. Kalau kendala di lapangan, paling pas penghitungan surat suara aja. Soalnya itu semuanya capek. Itu saya alami pusing, selisih surat suara, jadi harus hitung ulang lagi," kata Sius saat ditemui di kediamannya, Kamis (15/2/2024).
Meski begitu, Sius menyebut menjadi petugas PTPS di Pemilu 2024 adalah pengalaman berkesan untuknya.
"Jadi lama di situ. Pas penghitungn surat suara. Tapi pengalaman berkesan berangkat pagi, pulang pagi. Kerja satu hari full," ujar Sius.
"Enggak ada yang terlihat capek. Petugas KPPS lainnya juga seru semua. Jadi enggak membosankan," lanjutnya.
Sius bersyukur tidak jatuh sakit akibat kelelahan itu. Namun dia mengakui rasa capek sempat membuatnya dan petugas lain kurang fokus.
"Gue enggak demam atau sakit kepala. Kelelahan, paling ngantuk pas penghitungan surat suara. Jadi harus fokus lihat ke lubang (di surat suara). Petugas juga kadang keliru. Di situ aja enggak fokusnya," ungkapnya.
Sius menyebut petugas PTPS bakal dibayar Rp 1,1 juta per harinya, sebuah honor yang menggirukan baginya.
"Selain itu, untuk honornya lumayan, di kisaran Rp 1 juta sampai Rp 1,1 juta. Makanya kemarin udah izin dari tempat kerja untuk ikut pembekalan, ikut pelantikan, sampai nanti di hari H Pemilu. Soalnya lumayan honornya, jauh lebih besar," tutup Sius.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/15/16031511/keluh-kesah-pengawas-tps-warakas-capek-hitung-surat-suara-hingga-dini