BEKASI, KOMPAS.com - Pengusaha warteg di Kota Bekasi, Ratna (50), mengaku terdampak kenaikan harga beras akhir-akhir ini. Kata dia, keuntungannya kian tipis.
Ratna mengatakan, ia sudah berusaha keras menyiasati mahalnya harga beras.
"Aduh menjerit banget. Naiknya banget-banget, ini saya lagi jor-joran (berusaha keras) jualan, warteg keuntungannya menipis," kata Ratna usai membeli beras di Jalan Rajawali, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (21/2/2024).
Dalam kondisi ini Ratna tetap mematok harga yang sama untuk pembeli yang datang ke wartegnya. Hal ini terpaksa dia lakukan meski pendapatannya menurun.
"Ya harga masih tetap. Cuma ya gimana, pendapatnya berkurang, menurun, tapi jualan harus tetap jalan," ujarnya.
Ratna menuturkan, pelanggan akan kabur seandainya dia menaikkan harga seporsi nasi.
"Kalau dinaikkin pelanggan mah enggak mau, kabur, banyak warung lagi sekarang, saingan," kata dia.
Mau tidak mau Ratna harus merelakan pendapatannya berkurang. Ia bingung jika harus berhenti dagang.
"Gimana ya.. kalau pulang ke kampung, nganggur ya, mau usaha apa di sana. Ya sudah dijalani saja telaten buat keluarga," imbuhnya.
Berkait dengan pemilihan presiden baru nantinya, Ratna hanya berharap harga bahan-bahan pokok tetap stabil.
"Ya penginnya mah bahan-bahan pokok turun, jangan naik terus lah, penginnya sih gitu semuanya kan," tuturnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/21/20012831/beras-mahal-pengusaha-warteg-menjerit-karena-keuntungan-menipis