Salin Artikel

8 Tempat Ibadah Budha di Jakarta Utara

KOMPAS.com - Meskipun mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh Muslim namun menemukan rumah ibadah di Jakarta untuk umat Budha bukan hal sulit.

Seperti di Jakarta Utara, banyak wihara yang memiliki fasilitas yang bagus. Jika mencari di kolom pencarian google maka sudah bisa menemukan wihara terdekat.

Berikut ini beberapa di antaranya tempat ibadah umat Budha yang ada di Jakarta Utara.

Vihara Lalitavistara Cilincing

Vihara Lalitavistara Cilincing ini merupakan wihara yang memiliki satu area dengan sekolah. 

Di sana terdapat Sekolah Mahaparasta dari tingkat TK hingga SMP. Meski begitu, sekolah di sana tidak hanya diperuntukan bagi murid yang beragama Budha namun dari agama apapun termasuk Islam. 

Vihara Lalitavistara punya tempat yang indah karena desain arsitektur ala negeri Tionghoa. Wihara ini ramai ketika hari kebaktian dan juga hari raya besar. 

Lokasinya ada di Jalan Cilincing Lama Nomor 03, Jakarta Utara. 

Wihara ini terletak di Jalan Sunter Agung Utara STS Nomor 1, Tanjung Priok. 

WIhara ini mulanya berada di Jatinegara, Jakarta Timur. Namun, Tak lama berpindah ke Senen, Jakarta Pusat.

Lantaran sudah banyak jemaat dan orang mengenal wihara ini maka ketika pindah ke Sunter, kata Senen dijadikan nama belakangnya agar orang lebih mengenalinya.

Vihara Dharma Jaya Segitiga Senen ini memiliki ciri khas terdapat lima stupa di pintu gerbang wihara.

Lokasinya di Jalan Teluk Gong Raya Nomor 1, Penjaringan, Jakarta Utara.

Wihara Satrya Dharma merupakan salah satu wihara yang terletak berdampingan dengan Masjid yakni Masjid Nurul Falah.

Meski hidup berdampingan namun toleransi antar umat beragama di sana sangat tinggi. Bahkan saling membantu ketika perayaan hari besar umat agama. 

Wihara Satrya Dharma Wisadha memiliki area yang luas dan besar. Selain itu terdapat lahan parkir yang luas. 

Lokasinya ada di Jalan Agung Permai 15 Nomor 12 Blok C, Sunter Agung, Tanjung Priok.

Merujuk dari situs resminya, Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya merupakan sebuah wihara Theravada pertama yang memiliki prasarana penahbisan bhikkhu di Indonesia.

Wihara ini memiliki harapan menjadi induk wihara aliran Theravada lain di Indonesia.

Wihara ini diprakarsai oleh seorang bhikkhu dari Thailand, Phragru Dhammadhron Sombat (Sombati Pavitto Thera). Ia berkeinginan membangun wihara karena saat itu di Jakarta tidak terdapat wihara yang sesuai bagi bhikkhu Theravada seperti dirinya.

Ia kemudian bekerja sama dengan Anton Haliman, seorang pengusaha properti penggarap lahan yang kini menjadi lokasi VJDJ. 

Kini wihara itu ramai pengunjung terlebih ketika hari raya besar umat Budha. 

Lokasinya di Jalan Pluit Permai 1 Nomor 26, Jakarta Utara.

Melansir dari situs resminya, latar belakang dibangunnya wihara ini karena pada tahun 1990 tidak ada wihara Dhamma di daerah Pluit. Padahal wilayah Pluit dan sekitarnya merupakan salah satu wilayah yang mayoritas populasinya beragama Buddha. 

Akhirnya Bapak Siwie Honoris pada saat itu untuk mengalih-fungsikan sebuah rumah di Jalan Pluit Permai VIII no. 7 untuk dijadikan sebuah Vihara.

Atas dasar pertimbangan ini, Vihara Pluit Dharma Sukha didirikan pada tahun 1992 dengan prakarsa beberapa orang antara lain: Bapak Siwie Honoris, Bapak Corneles Wowor M.A., Almarhum Bapak Drs. Teja Suryaprabhava Mochtar Rashid, Ibu Metta Dewi dan Bapak Jani Dharma. 

Vihara Pluit Dharma Sukha kemudian diresmikan oleh Bapak Drs. Budi Setiawan tepat pada saat perayaan Waisak di Bulan Mei tahun 1992.

Lokasinya ada di Jalan Pluit Barat I Nomor 3, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. 

Kelenteng ini ramai dikunjungi terutama ketika perayaan hari besar umat Budha. 

Wihara Satya Dharma memiliki lahan parkir yang banyak dan luas. 

Tempat ini juga menjadi pusat Buddhist Building Indonesia. 

Merujuk pada situs resminya, latar belakang dibangunnya Vihara Mahavira Graha Pusat yakni pada tahun 1989 ketika biara Kepala Biara, Yang Mulia Prajnavira Mahasthavira kembali ke Indonesia untuk menyebarkan ajaran Dharma. 

Kala itu sudah banyak umat Budha yang datang ke Vihara Mahavira Graha Lautze. Oleh karena itu, setahun setelah pembelian tanah di kawasan perumahan Ancol Jakarta Utara, didirikanlah Balai Prabha Sila sebagai peringatan Parinirvana YM. Bai Sheng sebagai guru Dharma Kepala Biara yang memasuki tahun ke-3.

Empat tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1993, vihara akhirnya mendapat izin untuk mendirikan tempat ibadah 12 lantai.

Lokasinya di Jalan Pantai Sanur V, Ancol. Wihara ini diyakini sudah berusia ratusan tahun.

Wihara tersebut didirikan untuk menghormati dan memberi persembahan kepada Sampo Soei Soe, yang merupakan juru masak Laksamana Cheng Ho saat berlayar ke Tanah Air.

Di dalamnya juga terdapat makam keramat tokoh penyebar Islam dari China, Sampo Soei Soe.

Saat perayaan agama Budha, tempat ini ramai dikunjungi. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/24/05000051/8-tempat-ibadah-budha-di-jakarta-utara

Terkini Lainnya

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke