Salin Artikel

Brutalnya Mantan Suami Artis Serang Teman Kerjanya, Gedor Pintu hingga Hancur dan Hendak Tembak Korban

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang mantan suami dari dua selebritas, GS, secara brutal berusaha menembak temannya sendiri, yakni Andika Mowardi (32), di Jatinegara, Kamis (8/2/2024).

Peristiwa penembakan itu terjadi di Jalan Jatinegara Timur, Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, sekitar pukul 02.00 WIB.

Sebelum penembakan berlangsung, Andika sedang berada di kantor. Lalu, ia keluar untuk membeli makanan.

Saat kembali ke kantor, Andika melihat GS sedang berdiri di halaman kantornya. Keduanya sempat terlibat cekcok soal pekerjaan.

"Lalu saya ditodong pistol ke kepala. Habis itu saya menghindar," ucap Andika, Selasa (28/2/2024).

Gedor pintu hingga hancur

Andika menghindar dan langsung masuk ke dalam kantor. Ia bergegas mengunci pintu masuk dan kabur ke lantai 2 seraya bertanya permasalahan apa yang membuatnya marah.

Pintu kantor Andika sempat digedor oleh pelaku penembakan berinisial GS saat hendak berusaha kabur.

"Sempat gedor-gedor sampai hancur pintu kantornya, tapi (pelaku) enggak masuk," ujar Andika.

Pintu kantor korban digedor lantara Andika menghindar dan kabur ke dalam kantornya saat senjata api yang diarahkan ke kepala korban dikokang.

Meski tergesa-gesa, ia tidak lupa menutup dan mengunci pintu kantornya. Lalu, korban berlari ke lantai dua.

Saat pintu sudah hancur, pelaku ia tidak masuk melainkan kembali ke halaman kantor korban. Pelaku sempat menembak sebanyak dua kali saat melihat korban lantai dua.

Sementara itu, tembakan ketiga diarahkan oleh pelaku ke aspal. Kemudian, ia kabur entah ke mana. Setelah itu, korban langsung melapor ke polisi.

"Tapi saya tunggu dulu 15 menitan untuk memastikan keadaan benar-benar aman, baru ke Polres," tutur Andika.

Lolos dari tembakan

Meski nyawanya sempat terancam akibat tembakan GS, Andika berhasil lolos dari tiga peluru yang ditembakkan pelaku di halaman kantornya.

"Secara fisik cuma luka di tangan kanan saja," ujar Andika.

kendati lolos dari tembakan, Andika mengaku mengalami trauma usai menjadi sasaran tembak GS.

"Trauma pasti. Pemulihan saya minta bantuan psikologis. Sempat ke psikolog di Petamburan," ujar Andika

Andika mengaku psikisnya terguncang. Pasalnya, ia belum pernah ditodong pistol, apalagi dua peluru ditembakkan ke arahnya.

Imbas kejadian itu, ia merasa cemas setiap mendengar suara kencang seperti ledakan petasan.

"Makanya saya baru blow up kasus ini setelah dua minggu, karena saya masih trauma kemarin," jelas dia.

Ogah berdamai

Andika diminta berdamai dengan pelaku, yakni GS. Namun, ia dengan tegas menolak dan tetap akan menempuh jalur hukum.

"Sempat ketemu sama adiknya, dia minta damai. Cuma saya enggak mau," kata korban saat dihubungi, Selasa (27/2/2024).

Alasan keluarga GS meminta korban dan pelaku saling damai karena hubungan pertemanan dan seperti keluarga antara keduanya.

"Dekat sama keluarganya, sudah kenal 10 tahunan," ujar Andika.

Oleh karena itu, ia menyayangkan tindakan GS yang nekat melepaskan dua tembakan ke arahnya, meski peluru mengenai kaca.

Andika juga menyayangkan langkah keluarga GS yang ingin berdamai dengan korban.

"Alasannya sih karena teman lama. Teman lama sih teman lama, cuma kan saya ditembak, bukan berantem," ucap Andika.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/28/07002061/brutalnya-mantan-suami-artis-serang-teman-kerjanya-gedor-pintu-hingga

Terkini Lainnya

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke