Salin Artikel

Harga Mulai Turun, Masyarakat Diminta Tak Khawatir soal Beras Jelang Ramadhan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang di Toko Sumber Raya di Pasar Induk Beras Cipinang bernama Aloy (40) meminta masyarakat jangan mengkhawatirkan harga beras menjelang Ramadhan.

Saat ini, harga beras di Pasar Induk Cipinang sudah berangsur turun.

“Sangat tidak perlu khawatir. Menghadapi bulan Ramadhan ini yang sebentar lagi, saya yakin, tidak ada masalah apa-apa, kalau untuk yang beras ya,” ujar dia saat ditemui Kompas.com di Pasar Induk Beras Cipinang, Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Kamis (29/2/2024).

Sejumlah daerah yakni Demak, Solo, Sragen, dan lain-lain sudah memasuki musim panen. Dengan demikian, stok beras tidak lagi langka di pasaran.

“Itu kan bisa diprediksi. Karena jumlah tempat yang akan panen jitu akan bertambah. Januari sudah mulai ada, Februari, dan Maret sudah mulai tambah banyak, nanti puncaknya di April. Itu puncak panen,” ujar Aloy.

Dengan bertambahnya daerah yang panen raya, hukum ekonomi akan berlaku. Semakin banyak suplai barang, harga akan menurun.

Aloy mengatakan, kenaikan harga beras beberapa waktu lalu disebabkan karena adanya El Nino atau fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) yang dapat memberikan dampak iklim dan cuaca.

“Waktu bulan September dan Oktober kan ramai El Nino. Yang jelas, (adanya) El Nino (ini menyebabkan) curah hujan yang terlambat turun,” kata Aloy.

“Harusnya di bulan Oktober itu petani menanam, tapi karena tidak ada hujan, dia tidak bisa menanam. Itu hampir dua bulan. Otomatis dua bulan itu hilang, secara tidak langsung, jumlah produksi gabah yang selama dua bulan itu kan hilang. Itu defisit yang lumayan besar,” kata Aloy.

Hingga hari ini, Aloy memastikan harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang sudah menurun signifikan.

Penurunan harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang mulai terjadi sejak awal Februari 2024.

“Kalau untuk kondisi saat ini, beras yang jelas, turun. Kalau ada yang bilang naik, itu benar. Tapi, itu kemarin, bukan sekarang, waktu bulan Januari awal, itu benar,” kata Aloy.

“Tapi, sekarang, dari awal bulan Februari, itu proses, kita masuk dalam penurunan harga. Jumlah penurunannya juga lumayan signifikan,” imbuh dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/29/17352731/harga-mulai-turun-masyarakat-diminta-tak-khawatir-soal-beras-jelang

Terkini Lainnya

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke