Salin Artikel

Harga Bahan Pangan Naik, Pendapatan Pedagang Sayur Ini Malah Turun

DEPOK, KOMPAS.com - Lonjakan harga komoditas pangan rupanya tidak membawa angin segar bagi pedagang. Sebaliknya, pendapatan mereka malah tidak sebaik biasanya.

Hal itu dirasakan Amen (40), salah seorang pedagang sayur mayur di Pasar Kemiri Muka, Kota Depok. Sejak memasuki tahun 2024, pendapatannya perlahan menurun.

"Tahun lalu, pendapatan bersih itu bisa lebih dari Rp 200.000 per hari. Tapi, dua bulan terakhir, selalu enggak sampai segitu," ujar Amen saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (2/3/2024). 

Setidaknya, ada dua penyebab turunnya pendapatan yang dirasakan Amen.

Pertama, seringkali kualitas komoditas yang ia beli dari pasar induk tidak baik seluruhnya.

Sementara itu, pedagang di pasar induk mewajibkan konsumennya membeli komoditas per peti.

Otomatis, konsumen seperti Amen tidak dapat memilah-milah mana yang baik dan mana yang sudah hampir busuk. Amen harus memborongnya satu peti tersebut.

"Ya saya enggak salahin siapa-siapa sih. Tapi kalau warna cabai merah sudah menggelap begini, pembeli di sini (Pasar Kemiri Muka) enggak ada yang mau ambil, atau tomat bopeng, pasti saya buang," ujar Amen. 

Situasi seperti ini tentu merugikan dirinya sebagai pedagang kecil. Ia jadi tidak bisa menjual seluruh komoditas yang sudah dibelinya karena ada yang rusak sehingga keuntungan tidak optimal.

Kedua, turunnya pendapatan disebabkan oleh pembeli yang menekan biaya belanja sehari-hari. Ia menduga, pembeli melakukan hal itu karena harga komoditas pangan melonjak naik.

Beberapa komoditas sayur mayur yang harganya merangkak naik, antara lain aneka cabai, tomat, bawang merah, dan telur ayam.

"Misal, dulu orang beli cabai seperempat kilogram itu Rp 18.000. Sekarang, orang beli, misal Rp 10.000 saja. Itu pun dia minta dicampur dengan jenis cabai lain," tutur Amen. 

Saat ditanya apa strategi untuk menghadapi penurunan pendapatan ini, Amen mengaku, tidak bisa berbuat banyak. Ia tidak mungkin meningkatkan lagi harga sayur mayurnya karena takut ditinggal pelanggan.

"Sangat riskan bagi pedagang sayur untuk naikin harga terlalu tinggi. Takut mereka (pelanggan) pindah tempat belanja," ujar Amen.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/02/16500621/harga-bahan-pangan-naik-pendapatan-pedagang-sayur-ini-malah-turun

Terkini Lainnya

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke