Salin Artikel

Menengok Planetarium dan Observatorium Jakarta yang Tutup Lebih dari 1.450 Hari...

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengunjung Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat memenuhi area selasar, Senin (4/3/2024).

Suasananya hening. Di antara pengunjung yang datang berkelompok, sebagian besar dari mereka duduk sambil bermain ponsel.

Sesekali, samar-samar terdengar celetukan dan gelak tawa di tengah percakapan yang bervolume pelan.

Di balik keheningan itu, ada gedung Planetarium dan Observatorium berdiri megah tanpa kehidupan.

Apabila dihitung sejak 14 Maret 2020, gedung putih berbentuk kubah itu telah tutup selama 1.451 hari hingga Senin kemarin.

Banyak yang merindukan kelap-kelip bintang dan ilmu astronomi di sana, di antaranya Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ), Forum Pelajar Astronomi, dan Forum Scientists Teenager.

Kerinduan itu diekspresikan melalui kiriman karangan bunga yang diletakkan di sisi gedung POJ.

Tiga papan itu berwarna mencolok, kontras dengan gedung POJ yang putih kusam.

Tulisannya seragam, yaitu "Memperingati 1.450 Hari Planetarium Observatorium Jakarta 'Tutup'".

Melalui Instagram resminya, HAAJ mengungkapkan harapannya agar POJ kembali beroperasi.

"Pada tanggal 14 Maret 2020, tepatnya 1.450 hari lalu, Planetarium dan Observatorium Jakarta menutup pintunya bagi publik demi angan-angan merevitalisasi Taman Ismail Marzuki.

Alih-alih merasakan nikmatnya proyektor bintang mutakhir bersama dengan senyuman dan kisah publik, teater bintang masih kosong. Asa itu kini hilang menjadi nelangsa.

Tak apa lah jika proyektor saja yang terlupa. Namun, kubah teropong kami digusur, ruang kelas kami disikat, bahkan rekan-rekan kami tidak bisa bekerja di "rumah kedua" yang kami rindukan.

Apa daya, kami hanya bisa memohon doa pada Tuhan atas restu dan petunjuknya. Karena bagaimanapun itu HAAJ tetap teguh pada bakti kami, membumikan astronomi untuk bangsa Indonesia," tulis HAAJ dalam unggahannya, Minggu (3/3/2024).

Berdasarkan catatan Kompas.com, Gedung POJ tak kunjung dibuka karena proyektor jenis star ball itu tak berfungsi.

Menurut PT Jakarta Propertindo (Jakpro) pada Maret 2023, star ball itu tergolong berusia tua sehingga proyektor di Teater Bintang tersebut akan diganti.

Proyektor itu keluaran 1997.

Namun, hingga kini, Gedung POJ belum juga beroperasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/05/05370951/menengok-planetarium-dan-observatorium-jakarta-yang-tutup-lebih-dari-1450

Terkini Lainnya

Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Megapolitan
PAN Kota Bogor Sibuk Cari Kawan Koalisi Pengusung Dedie Rachim di Pilkada 2024

PAN Kota Bogor Sibuk Cari Kawan Koalisi Pengusung Dedie Rachim di Pilkada 2024

Megapolitan
Bawaslu Evaluasi Perekrutan Panwascam Jelang Pilkada DKI 2024, Ganti Anggota yang Bekerja Buruk

Bawaslu Evaluasi Perekrutan Panwascam Jelang Pilkada DKI 2024, Ganti Anggota yang Bekerja Buruk

Megapolitan
Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Megapolitan
Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Megapolitan
Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Megapolitan
Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Megapolitan
Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Megapolitan
Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Megapolitan
Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Megapolitan
Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke