Salin Artikel

Kisah Anaya Keluar dari Dilema Bunuh Diri...

JAKARTA, KOMPAS.com - Anaya (22) pernah nyaris bunuh diri. Ia berpendapat, dunia tidak berpihak padanya. Tetapi, keteguhan membuat dia mampu melalui dilema tersebut.

Anaya adalah seorang mahasiswi yang sedang mengenyam bangku kuliah di kampus swasta ternama di DKI Jakarta. Kini, ia memasuki semester empat dan mengambil bidang studi manajemen.

Berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (16/3/2024), Anaya bercerita masa di mana ia begitu terpuruk, bahkan hendak mengakhiri hidupnya.

"Setelah lulus SMA tahun 2020, apa yang gue takutkan sejak SD terjadi. Keluarga enggak bisa mendukung secara finansial lagi. Ini yang bikin gue terpuruk secara mental," ujar Anaya.

Ayah Anaya meninggal saat ia berusia tujuh tahun. Sementara, sang ibunda juga meninggal akibat kecelakaan motor tiga tahun kemudian.

Anaya sebenarnya memiliki tiga kakak dan seorang adik. Tetapi, kondisi finansial ketiga kakaknya juga tidak baik.

Kakak pertamanya sudah berkeluarga. Suaminya berprofesi sebagai tukang ojek. Sementara, dua kakaknya tinggal di rumah orangtuanya dan bekerja serabutan.

Anaya dan sang adik memilih tinggal bersama tantenya di Bekasi, Jawa Barat. Sang bibi serta saudara orangtuanya yang lain membiayai sisa masa sekolah Anaya dan adiknya itu.

Situasi itu membuat Anaya seperti hanya seorang diri di dunia ini. Sepi serta terpuruk.

"Mau kerja ditolak sana sini. Rencananya, gue ikut SBMPTN supaya bisa kerja sambil kuliah gagal," ujar Anaya.

"Gue kayak kehilangan arah tujuan hidup. Cita-cita nyaris terkubur. Apalagi saat itu ada Covid-19 yang gerak geriknya terbatas," lanjut dia.

Tidak disadari, ia mulai memasuki fase depresi. Ia seringkali menyakiti dirinya sendiri dengan cara membenturkan kepala ke tembok, menyundut tangan dengan rokok dan sebagainya.

Lama kelamaan, ia menyadari bahwa apa yang ia rasakan dan lakukan adalah kesalahan.

"Akhirnya gue konsultasi di telemedicine, sampai dirujuk ke poliklinik jiwa di RSUD Tebet. Diagnosisnya ada dua waktu itu, depresi mayor dan kepribadian ambang self harm," ujar Anaya.

Proses pengobatannya itu memakan waktu hingga sekitar satu tahun.

Selain meminum obat, Anaya dianjurkan untuk melakukan beberapa hal demi menghindarinya dari aktivitas menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

Antara lain, apabila keinginan menyakiti diri memuncak, Anaya dianjurkan untuk menggenggam es batu hingga mencair. Selain itu, Anaya dianjurkan menggambar atau menulis diary, menghindari lagu sedih, dan harus sering bertemu orang lain untuk memotivasi diri.

 

Bangkit dan merajut mimpi

Beruntung, Anaya perlahan bangkit. Hasratnya untuk tetap hidup meningkat setelah sekitar dua tahun mengalami keterpurukan. Sedikit demi sedikit, ia mulai merajut mimpinya kembali.

Salah satu hal yang membuat semangat hidupnya naik adalah keinginannya untuk melanjutkan kuliah sembari bekerja demi membalas kebaikan keluarganya.

Ia berusaha mencari tahu tetang program beasiswa dari pemerintah, yakni Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K).

"Dengan modal handphone dan nekat, gue cari tahu tentang program beasiswa yang bisa menyelamatkan hidup gue," ujar dia.

Benar saja, semangat hidup yang tinggi membawa Naya ke hal baik. Ia diterima di tiga universitas sekaligus. Tetapi, ia memilih berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YAI dan mengambil program studi manajemen.

Ia bercita-cita bekerja di bank sembari membuka bisnis salon. 

Bukan hanya dapat berkuliah secara gratis sampai lulus, Naya juga mendapatkan uang sangu per semester sebesar Rp. 8.400.000.

Kini Naya sudah duduk di semester empat. Bukan hanya sekedar kuliah, ia juga aktif mengikuti lomba dan organisasi.

Tak jarang pula, Naya menjadi pemenang dari lomba yang ia ikuti dan mendapatkan hadiah.

Ia ingin sekali membalas semua kebaikan keluarganya yang telah bantu membiayai selama masa sekolah.

"Rencana di masa depan pengin membalas semua kebaikan keluarga dan orang sekitar yang berperan penting ada pada saat proses gue jatuh bangun itu," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/17/11004681/kisah-anaya-keluar-dari-dilema-bunuh-diri

Terkini Lainnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa Debt Collector yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa Debt Collector yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

Megapolitan
Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke