Salin Artikel

Pipa PAM Tersambung, Warga Kamal Muara Tak Lagi "Boncos" Beli Air untuk Mandi dan Masak

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis air bersih yang dialami warga RW 01 Kelurahan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, selama bertahun-tahun perlahan mulai diatasi.

Warga tak lagi mengandalkan air tanah yang kurang baik kualitasnya atau membeli air bersih dari pedagang keliling untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Program penyambungan pipa air bersih PAM Jaya ke rumah-rumah warga oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, begitu terasa dampaknya bagi masyarakat di wilayah Kamal Muara.

Ringankan beban pengeluaran

Maisaroh (34), salah seorang warga RW 01 Kamal Muara, merasakan betul dampak dari penyambungan pipa air bersih PAM Jaya ke rumahnya.

Kini, biaya yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan air bersih sehari-hari jauh berkurang. Selisih uangnya, bisa disisihkan untuk keperluan lain.

“Kalau saya sekarang cuma keluar Rp 45.000-an sebulan buat satu rumah. Saya serumah empat orang,” ujar Maisaroh saat ditemui Senin (18/3/2024).

Sebelum mendapatkan fasilitas itu, Maisaroh harus merogoh kocek dua kali lipat untuk membeli air bersih dari pedagang. Belum lagi membayar upah jasa antar ke dalam rumah.

“Dulu saya beli air enggak buat mandi dan mencuci, cuma buat minum sama masak doang. Jadi saya irit kalau air. Karena mandi dan cuci pakainya air sumur,” ungkap Maisaroh.

Pembagian pemakaian itu menjadi siasat Maisaroh, untuk menekan pengeluaran di tengah kesulitan mendapat air bersih. Sebab, air dari sumur di rumah Maisaroh kualitasnya kurang baik dan tak bisa dikonsumsi.

Warga lain, Nopita Yanti (42) juga bersyukur dengan masuknya jaringan pipa air bersih ke permukimannya. Sebab, beban biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli air bersih sedikit lebih ringan.

“Saya kan keluarga besar, jadi kalau beli dua gerobak per hari. Isinya tujuh jeriken. Jadi sehari abis Rp 20.000 lebih,” ucap Nopita.

Kini, biaya yang harus Nopita dan keluarganya keluarkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih tak lebih dari Rp 150.000 per bulan.

Ibu rumah tangga ini juga tak khawatir kehabisan air bersih ketika digunakan bersama seluruh anggota keluarganya yang berjumlah sembilan orang.

“Kalau saya sebulan itu kena Rp 158.000, itu tertinggi ya. Sekarang mah turun alhamdulillah Rp 120.000-an. Ini juga karena saya keluarganya banyak satu rumah 3 KK, sembilan orang,” tutur Nopita.

Krisis air bersih menahun

Ketua Ketua RT 11, RW 01 Kamal Muara Ade Saputra mengungkapkan bahwa krisis air bersih yang dialami oleh dia dan para warganya sudah terjadi bertahun-tahun.

“Permasalahan air bersih ini sudah terjadi lama sekali. Baru-baru ini saja ada pemasangan gratis (Instalasi pipa air bersih PAM Jaya), dari empat bulan lima bulan terakhir,” ungkap Ade.

Kondisi ini karena air tanah yang bersumber dari sumur yang digali di permukiman tersebut agak berwarna kuning dan terasa asin.

Maisaroh bercerita, endapan menyerupai karat dan lumpur juga kerap muncul ketika air disimpan di bak penampung di rumahnya.

“Air sumur kalau di sini kuning. Jadi cucian juga pada kuning. Bening mah bening sebenarnya, cuma ya kuning. Rasanya juga asin,” kata Maisaroh.

Sementara Nopita, mengaku kerap merasa malu ketika kedatang tamu dari luar Kamal Muara yang berkunjung ke rumahnya.

Sebab, sebelum mendapatkan akses air bersih PAM Jaya, air di rumahnya terasa asin dan berwarna kekuningan. Selain itu, bak penampungan air dari tanah juga menjadi berkerak.

“Kalau buat wudhu, apalagi pas ada tamu ya malu juga. Dulu pas masih pake air sumur dalam hati ngedumel kepingin punya air PAM. Tapi Alhamdulillah kesampean,” ungkap Nopita.

Kini, air yang mengalir dari keran rumah-rumah tak lagi kuning dan menimbulkan endapan. Warga juga tak khawatir kekurangan air untuk dipakai memasak atau pun mandi dan mencuci.

Di samping itu, masyarakat bisa lebih berhemat karena berkurangnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh air bersih.

“Jadi bisa berhemat sekitar 60 persen untuk keperluan air bersih. Tadinya beli air ada yang bisa sampai Rp 450.000 per bulan,” ucap Ade.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/18/15441531/pipa-pam-tersambung-warga-kamal-muara-tak-lagi-boncos-beli-air-untuk

Terkini Lainnya

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

Megapolitan
Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke