Salin Artikel

Tak Bisa Andalkan Gaji Marbut Masjid, Thohir Juga Buka Toko Kelontong

DEPOK, KOMPAS.com - Meskipun menerima upah bulanan, seorang marbut masjid bernama Thohir (59) tetap harus mencari uang tambahan untuk kebutuhan makan keluarganya.

Upah bulanan yang diterimanya sebagai marbut masjid sebesar Rp 700.000.

“Dengan upah segitu, saya kan butuh untuk makan juga. Enggak mungkin bisa dari upah tersebut dinikmatin buat makan, karena nyatanya cuma bisa buat bayar rumah doang,” kata Thohir saat ditemui Kompas.com.

Thohir adalah seorang marbut Masjid Jami’atul Khair di Perumahan Bojong Gede Asri, Kedung Waringin, Kabupaten Bogor, sejak 2018.

Ayah dari empat anak ini membeberkan tentang tagihan rumah setiap bulan yang harus dibayarnya selama hampir 15 tahun terakhir mencapai Rp 600.000.

“Upah marbut ini larinya buat ke bayar tempat tinggal saya yang hitungannya masih kontrak, belum lunas. Saya ambil cicilan 15 tahun, insya Allah satu tahun lagi lunas,” tutur Thohir.

Menyiasati pemasukannya yang kurang, di sela pekerjaannya sebagai marbut, dia menyempatkan diri menjaga warung yang sudah dibukanya sekitar lima tahun.

Ia menggunakan uang pesangon dari pekerjaan lamanya untuk membuka warung kelontong.

“Saya dapat pesangon terus kepikiran buka warung kelontong. Cuma karena lokasi warung agak mojok di perumahan, sampai sekarang hampir enggak ada kemajuan,” imbuh Thohir.

Namun demikian, dirinya yang hanya tinggal berdua bersama istri tetap fokus mengurus warung.

“Misal setelah saya selesai bersih-bersih sebagian area masjid pas subuh, nanti saya kembali ke rumah buat jaga-jaga warung sebentar,” ujar Thohir.

Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, Thohir seringkali mengambil beberapa barang dagangannya untuk dimakan meskipun keuangan warung semakin memburuk.

“Saya cuma bisa mengandalkan warung tapi kondisinya juga lagi enggak baik. Ya bisa dimakan (barang di warungnya), tapi kan namanya warung harus ada pemutaran uang,” jelas Thohir.

Keempat anaknya yang sudah tidak tinggal bersamanya juga disebutkan sering memberi sedikit uang saku kepada Thohir dan istri.

“Biasanya sebulan Rp 300.000-500.000, kan lumayan buat menambal pengeluaran. Tapi kebetulan saat ini ketiga anak saya lagi enggak kerja karena hamil,” imbuh dia.

Karena tidak ingin bergantung pada anak, Thohir juga masih terus berusaha dan berdoa untuk bisa memenuhi kebutuhan meski harus bekerja ekstra.

“Ya kembali lagi, ikhtiar saya sudah, berdoa sudah, dan kedua hal tersebut akan terus saya lakukan demi menyambung hidup,” ucap Thohir.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/20/13315741/tak-bisa-andalkan-gaji-marbut-masjid-thohir-juga-buka-toko-kelontong

Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke