JAKARTA, KOMPAS.com - Sadikun (56) mengungkapkan bahwa penghasilannya per bulan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Oleh karena itu, Sadikun dan istrinya saling bekerja sama untuk menghidup keluarga mereka.
“Kalau istri enggak bantu, ya habis, enggak bisa apa-apa. Dapat dari marbut Rp 2.000.000. Ya kalau kebutuhan sehari-hari Rp 100.000, habis,” ungkap Sadikun kepada Kompas.com di Masjid Raya Palapa Baitus Salam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024).
Sadikun, bersama istri dan dua anaknya menetap di sebuah rumah kawasan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.
Rumah tersebut dia beli dari uang tabungannya sebagai marbut sejak 1992 ditambah hasil jual tanah warisan dan pinjaman bank.
Kata dia, kediaman itu merupakan rumah yang penuh perjuangan.
“Tahun 2009, saya dapat warisan dari Jawa, tanah. Dijual, laku Rp 18.000.000. Saya ambil Rp 15.000.000, yang Rp 3.000.000 buat perantara. Ada tabungan sedikit, beli rumah di Depok. Harga Rp 40 juta,” ujar Sadikun.
“Iya (sudah hak milik). Perjuangan itu, utang dari bank juga. Bayangin dari Rp 15.000.000 (menutup selisih) ke Rp 40.000.000 kan lumayan,” imbuh Sadikun.
Dua anak Sadikun masih mengemban pendidikan. Si sulung sudah semester enam, sedangkan bungsu duduk di bangku sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta.
Istri Sadikun mengembangkan usaha di rumahnya sambil menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga (IRT).
“Istri saya waktu itu merintis kecil-kecilan. Pertama waktu itu modal Rp 50.000. Sekarang alhamdulillah, ada saja. Usaha jajanan bocah-bocah, apa saja. Sekarang ada sembako segala macam, kecil-kecil,” ujar dia.
“Malah sekarang yang utama itu seblak, bakso burger. Kalau sekarang ya es teh, jus, segala macam. Tapi enggak mahal kok. Dengan duit Rp 5.000 bisa makan bakso,” tambahnya.
Dari usaha ini, istri Sadikun bisa mengumpulkan uang sebesar Rp 1.000.000 sampai Rp 2.000.000 untuk satu bulan.
Sebagai perantau dan menetap, Sadikun bersyukur karena bisa bertahan sampai sekarang. Bahkan masih diberikan rezeki oleh-Nya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/22/20202771/gaji-marbut-tak-cukup-sadikun-kalau-istri-enggak-bantu-enggak-bisa-apa