Menurut rencana, Rustaman berangkat mudik menggunakan bus dari agen Perusahaan Otobus (PO) Sinar Jaya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menuju Brebes, Jawa Tengah.
“Pokoknya Lebaran tahun ini, terus terang, habisnya sekitar Rp 6.000.000-Rp 8.000.000,” ungkap Rustaman saat ditemui Kompas.com di rumah kontrakannya daerah Pasar Minggu, Senin (25/3/2024).
Meski begitu, Rustaman berujar bahwa ia hanya membawa uang Rp 1.500.000 dari Jakarta.
Uang tersebut digunakan untuk keperluan ongkos berangkat dan pulang dan memberikan jajan kepada anak bungsu serta dua cucunya.
“Kan di kampung juga masih ada uang simpanan, uang tabungan,” ujar Rustaman sambil tertawa.
Sementara itu, sisa uang yang ada dialokasikan Rustaman dan istri untuk menjalani tradisi di Brebes saat Hari Raya Idul Fitri tiba.
Dalam tradisi tersebut, kata Rustaman, saudara yang lebih muda wajib mengunjungi saudara yang lebih tua sambil membawa bingkisan.
“Kalau tradisi Tegal-Brebes, misal, saya punya kakak, orangtua saya punya saudara, mertua saya punya saudara, pokoknya, yang lebih tua, itu harus didatangi. Tapi, sembari bawa tentengan,” kata pedagang mainan anak-anak lain, Kanapi (52) dalam kesempatan yang sama.
Biasanya, bingkisan ini berisi satu kilogram gula, satu pak teh, satu atau dua kue kaleng, satu botol sirop, satu bungkus rokok, dan satu kue kering (nastar atau ketapang atau yang lain).
Rustaman mengatakan, harga satu bingkisan untuk saudara yang lebih tuanya ini berkisar Rp 100.000. Namun, jumlah bukanlah patokan.
Katanya, semuanya tergantung dengan finansial masing-masing.
“Kalau saya, ada 20 saudara. Ya 20 tentengan berarti nanti saya bawanya,” kata Rustaman.
“Saya saja dulu, 26 saudara. Karena orangtua yang sudah pada meninggal itu banyak, ya akhirnya sedikit dan berkurang. Tahun ini 16 orang,” ujar Kanapi yang juga merupakan perantau asal Brebes.
Bukan hanya memberi, Rustaman dan Kanapi juga akan mendapatkan bingkisan dari saudaranya yang lebih muda darinya.
“Iya. Kayak saya, ponakan kan banyak ya. Juga sama, saya juga banyak, dapat juga kiriman (tentengan) dari mereka. Jadi, balas-balasan,” tutur Kanapi.
Oleh karena itu, Rustaman mengatakan bahwa masa Hari Raya Idul Fitri tidak menghabiskan waktu satu atau dua hari saja, melainkan bisa satu pekan.
“Ya namanya tradisi. Itu yang bikin meriah Brebes saat Lebaran,” pungkas Rustaman.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/25/17543261/mudik-ke-brebes-pedagang-mainan-di-pasar-minggu-prediksi-bakal-habiskan