Salin Artikel

Isak Tangis di Pemakaman Ibu dan Anak yang Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Rumah

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu beserta anak yang ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya, daerah Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Sabtu (30/3/2024).

Pengamatan Kompas.com pukul 08.20 WIB, para pelayat berdatangan di TPU.

Para pelayat itu kebanyakan kolega ibu dan anak yang berinisial M (82) dan P (60) dari Wanita Katolik Gereja Santo Stefanus. Mereka mengenakan seragam organisasi berwarna biru.

Sementara itu, keluarga besar M dan P sudah berada di sekitar pusara terlebih dahulu.

Pemakaman diawali dengan ibadat yang dipimpin oleh seorang pastur. 

Sekitar pukul 08.35 WIB, peti pertama yang berisi tubuh sang ibu, M datang dan segera diletakkan di atas liang lahat menggunakan papan.

Sembari diiringi doa, suara tangisan pun mulai terdengar.

Dua wanita yang duduk di kursi dekat pusara tampak tak kuat mengikuti iringan doa dan hanya terus berurai air mata.

Kedua pria di sebelahnya mencoba menenangkan dengan beberapa kali mengeluskan pundak dan kepala kedua wanita.

Saat pastor selesai mencipratkan air suci ke peti, peti segera dimasukkan ke dalam liang lahat dan isak tangis tersebut kini mengalahkan suara iringan doa dari para pelayat.

Prosesi pemakaman masih sama saat peti kedua yang merupakan milik sang anak, P tiba di lokasi sekitar pukul 08.52 WIB. 

Kedua peti diletakkan bertumpukan dalam satu liang lahat yang sama.

Dan saat kedua peti sudah berada di dalam, pihak keluarga yang tadi duduk segera berdiri mendekati liang untuk menyebarkan bunga di atas peti.

Prosesi pemakaman berlanjut, kedua wanita tadi masih terus menangis deras melihat peti mulai tertutupi oleh tanah.

"Ibu," ucap salah satu dari kedua wanita itu beberapa kali sambil menutup mulut dengan tangan kanannya karena tak kuasa menahan rasa sedihnya.

Setelah menutup mulutnya, ia juga tampak melambaikan tangan ke arah pusara seperti tanda perpisahan sambil terus menangis.

Prosesi penguburan selesai sekitar pukul 09.12 WIB saat papan nama jenazah sudah tertancap rapih. 

Diberitakan sebelumnya, sepasang ibu dan anak ditemukan tewas membusuk di dalam rumahnya di kawasan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.

Kapolsek Cilandak Kompol Wahid Key mengungkapkan, keduanya merupakan wanita lanjut usia berinisial M (82) dan P (60) yang sama-sama memiliki riwayat penyakit.

"Jadi sudah tua semua, anaknya ini punya riwayat diabetes akut. Bahkan, dia untuk jalan susah," ungkap Wahid.

Wahid menduga, P diperkirakan meninggal terlebih dahulu dibandingkan ibunya.

"Dugaan awalnya, si ibu meninggalnya baru sekitar sehari atau dua hari. Sementara anaknya, sudah sekitar empat hari," lanjut Wahid.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/30/11095071/isak-tangis-di-pemakaman-ibu-dan-anak-yang-ditemukan-meninggal-dunia-di

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke