"Selain sosialisasi, kita juga rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD dengan Jumantik (juru pemantau jentik)," ucap Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sekko Administrasi Jakut, Muhammad Andri kepada Kompas.com, Rabu (3/4/2024).
Andri mengatakan, Wali Kota Jakut Ali Maulana Hakim sudah mengeluarkan instruksi untuk menggiatkan PSN di tujuh tatanan.
Tujuh tatanan yang dimaksud adalah pemukiman, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum, tempat pengelolaan makanan, tempat olahraga, dan fasilitas kesehatan.
Selain itu, Pemkot Jakut juga sudah meminta lurah dan Puskesmas setempat untuk terus melakukan sosialisasi tentang betapa bahayanya DBD dan cara mencegahnya kepada warga sekitar.
Pemkot Jakut, kata Andri, juga memberikan pelatihan agar para Jumantik di setiap wilayah bisa menjalankan tugasnya secara mandiri.
"Melaksanakan penyelidikan epidemiologi terhadap kasus, melatih jumantik mandiri, termasuk fogging pada daerah dengan kasus PE (penyelidikan epidemiologi) + DBD," sambungnya.
Andri juga mengingatkan bahwa nyamuk penyebab DBD tidak bersarang atau hidup di air yang kotor, melainkan air yang bersih.
Oleh sebab itu, warga diharapkan bisa menjaga lingkungan rumah dan sekitar dengan baik dan bersih agar terhindar dari serangan DBD.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/03/14202491/pemkot-jakut-gencarkan-pemberantasan-sarang-nyamuk-untuk-cegah-kasus-dbd