Ibu rumah tangga itu bercerita, dia dan keluarganya sudah mencoba mendaftar sejak 20 Maret 2024. Namun, saat itu laman pendaftaran program mudik gratis yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sulit diakses.
“Awalnya, pas gelombang pertama dibuka agak susah karena kami akses webnya susah,” ujar Rihwinarti saat ditemui di area Monas, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2024).
Rihwinarti menduga laman program mudik gratis sulit diakses disebabkan banyak warga yang juga hendak mendaftar.
Dugaannya benar, kuota pendaftaran ternyata sudah habis ketika laman pendaftaran berhasil diakses beberapa hari kemudian.
“Ketika bisa login ternyata sudah enggak bisa daftar lagi karena sudah full,” ungkap Rihwinarti.
Hal tersebut sempat membuat Rihwinarti dan keluarga mengurungkan niat untuk mudik ke Semarang, mengingat harga tiket kereta maupun bus dirasa begitu mahal.
Namun, harapan untuk bisa mudik kembali muncul ketika Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengumumkan adanya sisa kuota peserta.
Rihwinarti bersama anak-anaknya kembali mencoba mendaftarkan diri dan akhirnya berhasil menjadi peserta untuk tujuan Semarang, Jawa Tengah.
“Akhirnya bisa mendaftar seminggu lalu, infonya dapat dari media online, berita-berita online,” ungkap Rihwinarti.
Kini, Rihwinarti bersama empat anggota akhirnya diberangkatkan ke kampung halaman menggunakan bus dari Monas.
Dia berharap agar sistem pendaftaran mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov DKI Jakarta ke depannya bisa lebih baik dan mudah diakses semua masyarakat.
“Jadi sistem dan webnya. Karena enggak kebuka ketika bisa (diakses), mau ngetik sudah penuh aja,” pungkas Rihwinarti.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/04/13525331/bersyukurnya-rihwinarti-ikut-mudik-gratis-rencana-lebaran-di-kampung