BEKASI, KOMPAS.com - Para penyedia jasa penukarang uang di pinggir di Jalan KH Noer Ali, Kalimalang, Kota Bekasi, mengaku omzetnya mengalami penurunan pada Lebaran tahun ini.
Salah satunya dirasakan oleh A (41) yang sudah 15 tahun menjadi penyedia jasa penukaran uang untuk Lebaran di di depan supermarket Super Indo Kalimalang.
"Tahun ini sepi sih, habis pemilu sepi. Lebih ramai tahun lalu, kayaknya karena naik harga (biaya tukar) 15 persen," ucap A saat diwawancarai di lokasi, Rabu (3/4/2024).
A melayani penukaran uang mulai dari 10 lembar per pecahan. Ada biaya tambahan yang dikenakan setiap penukaran.
Setiap pelanggan yang ingin menukar Rp 1 juta, maka harus membayar biaya jasa Rp 150.000 kepada A atau sebesar 15 persen.
"Saya ini pokoknya Rp 100.000 ada 10 lembar, saya belanja sejuta, saya kasih (bayar) Rp 100.000. Jadi saya jual Rp 15.000 (per Rp 100.000) buat saya Rp 5.000," ucapnya.
Sepinya pelanggan tukar uang juga dirasakan E (32) yang membuka lapak di dekat Masjid Jami Al Azhar Jakapermai.
E menuturkan, ia mulai membuka jasa penukaran uang sejak dua minggu lalu. Namun, kata E, belum begitu banyak masyarakat yang menukar.
"Tahun ini agak sepi sih karena harga barang naik. jadi peminatnya juga berkurang karena tahun kemarin masih 10 persen, tahun ini 15 persen jadi peminatnya kurang," tuturnya.
E mengatakan, setiap ada yang menanyakan biaya jasa, pelanggan tersebut mengurungkan niat untuk menukar.
"Kalau kita bilang 15 persen langsung kabur, kaget gitu, karena tahun kemarin masih 10 persen. Tadi ada yang mau tukar, tapi maunya 10 persen, harga tahun lalu," ujar E.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/04/13575581/biaya-naik-jadi-15-persen-penyedia-jasa-tukar-uang-pinggir-jalan